MANTRA SUKABUMI - Tanggapi aksi teror di Srilanka dan Surabaya, salah satu putri presiden Indonesia keempat yaitu Alissa Wahid dikomentari beberapa Netizen.
Netizen menganggap tanggapan psikolog sekaligus putri presiden Indonesia keempat tersebut dianggap kurang tepat.
Sebelumnya, psikolog sekaligus putri presiden Indonesia keempat menjelaskan keterkaitan kemiskinan dan kekayaan dengan aksi teror di Sri Lanka dan Surabaya.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Lewat Pesan Suara, Mama Rosa Terima Andin dan Al Kembali
"Pelaku bom di Sri Lanka dari keluarga konglomerat. Pelaku bom Surabaya 2018 keluarga yg well-off," cuit Alissa Wahid, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan twitter @AlissaWahid, Senin, 29 Maret 2021.
Pelaku bom di Srilanka dari keluarga konglomerat. Pelaku bom Surabaya 2018 keluarga yg well-off.
Hasil riset bbrp lembaga di Indonesia: tak ada hubungan signifikan antara tingkat SES dg sikap radikal.
Kemiskinan & ketidakadilan itu jargon yg dipakai utk membakar emosi. https://t.co/Fhx3yzfEx5— Alissa Wahid (@AlissaWahid) March 29, 2021
Cuitan yang dibantah netizen tersebut karena ada dasarnya yaitu dari hasil riset beberapa lembaga di Indonesia.
"Hasil riset beberapa lembaga di Indonesia: tak ada hubungan signifikan antara tingkat SES dengan sikap radikal," tulis Alissa Wahid.
Dia juga menjelaskan bahwa faktor kemiskinan dipakai untuk bakar emosi para pelaku teror di seluruh dunia termasuk Sri Lanka dan Surabaya.
"Kemiskinan & ketidakadilan itu jargon yang dipakai untuk membakar emosi," sambungnya.
Baca Juga: Ditengah Aksi Bom Bunuh Diri, Ferdinand Sentil Anies Baswedan yang Bungkam Masalah Insiden Terorisme
View this post on Instagram
Baca Juga: Membanggakan, Hasil Balap Moto2 Qatar 2021 Tim Indonesia Rebut Podium Tiga
Terkait cuitan tersebut, sejumlah netizen membanjiri kolom komentar dengan berbagai tanggapan.
"Kayaknya kurang tepat deh mbak.aksi teroris dimulai dari kemiskinan dan perut lapar. Jadi ilmu agama pun ga masuk," cuit @and**ae.
"Lha Osama itu kan dari keluarga tajir melintir, jika akar dari terorisme adalah kemiskinan tentu kita akan melihat banyak sekali teror di kantong-kantong kemiskinan," cuit @roi**sal.
"Mohon di reset kitab fiksinya," cuit @bu*th4.***