Peneliti Asing Pertanyakan Jokowi Soal Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur

- 4 April 2021, 11:10 WIB
Peneliti Asing Pertanyakan Jokowi Soal Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur.
Peneliti Asing Pertanyakan Jokowi Soal Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur. /*/Instagram.com/@jokowi//Instagram.com/@jokowi

 

MANTRA SUKABUMI - peneliti di Program Asia Timur di Lowy Institute for International Policy Aaron  L. Connelly mempertanyakan kepada Presiden Jokowi terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur.

Jokowi mengharapkan saran dari semua kalangan tentang disain bangunan ikonik karya Nyoman Nuarta.

"Salah satu usulan pradesain bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru adalah Istana Negara karya Nyoman Nuarta. Saya mengharapkan masukan dari Anda semua tentang pradesain. Saya mengharapkan Istana Negara ini jadi kebanggaan bangsa, sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa," kata Jokowi tertulis dari Twitter pribadinya @jokowi.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Imbas Pesta Atta yang Dihadiri Pemimpin Negara, Andi Khomeini Takdir: Gua Gak Mau Edukasi Covid Lagi

Baca Juga: Ali Ngabalin Tak Bisa Tolak Amanah Presiden Tuk Gantikan Moeldoko, Natalius Pigai: Mau Dongkel Atasannya

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 4 April 2021: Dapat Pengakuan Terkejut dari Elsa, Nino Syok dan Marah Besar

Menurut Connelly, Apakah Indonesia mampu membangun proyek dengan anggaran yang cukup besar. Hal ini disampaikan oleh Connelly melalui Twitter milik pribadinya @ConnellyAL.

"Presiden Jokowi terus menggembar-gemborkan rencana pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan. Itu terlihat spektakuler. Namun patut dipertanyakan apakah Indonesia mampu membayar proyek senilai $ 32 miliar USD pasca-Covid," kata Connelly seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @ConnellyAL pada Minggu, 4 April 2021.

Connelly berpendapat bahwa kalau Indonesia mampu membangun istana negara di ibu kota negara baru, kenapa tidak bisa selesaikan masalah di Jakarta saat ini.

Baca Juga: Soal KLB Demokrat, Pengamat Politik: Sarankan SBY dan AHY Meminta Maaf kepada Presiden Jokowi

 Baca Juga: Datang ke Nikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Jessica Iskandar Gandeng Vincent Verhaag

"Dan jika mampu, mengapa tidak lebih baik dihabiskan untuk meringankan masalah ibukota saat ini," sambungnya.

"Secara realistis, dengan pendanaan untuk proyek yang sudah habis tahun ini, sulit untuk melihat kemajuan yang berarti sebelum Jokowi meninggalkan jabatannya pada tahun 2024," tuturnya dengan penuh pertanyaan.

Ia memikirkan setelah Jokowi tidak lagi menjabat Presiden, mungkinkah pemerintahan yang baru mampu atau mempertahankan dengan visi Jokowi saat ini.

"Akankah penggantinya benar-benar bertahan dengan proyek sebesar itu yang sangat dekat dengan visi Jokowi?," tandanya.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah