Tanggapi Pernyataan Said Aqil Soal Pelajaran Aqidah, Said Didu Umpamakan Pengurangan Bahan Pondasi Rumah

- 6 April 2021, 11:31 WIB
Said Didu.*
Said Didu.* /Tangkap layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

MANTRA SUKABUMI - Pernyataan Said Aqil Siradj mengenai pengurangan pengajaran aqidah oleh dosen, kian menuai ragam komentar.

Kali ini Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Pernyataan Said Aqil mengenai dosen yang tidak perlu mengajar banyak soal aqidah, diumpamakan Said Didu seperti pembuatan pondasi rumah.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kecam Yahya Waloni Doakan Qurash Shihab Cepat Mati, Zulfikar Akbar: Aku Siap Adu Pukul

Said Didu mengungkapkan bahwa pernyataan untuk mengurangi pelajaran aqidah itu, diumpamakan seperti pengurangan bahan pada pondasi rumah.

"Permintaan mengurangi belajar aqidah bagaikan meminta mengurangi semen dan batu saat membangun pondasi rumah," cuit Said Didu, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @MuhammadSaidDidu, pada Selasa, 6 April 2021.

Ia mengumpamakan pengurangan pelajaran aqidah tersebut, umpama pondasi yang kurang bahan hingga rumah akan gampang roboh.

Sebelumnya juga Muhammad Syamsi Ali atau sering disebut Syamsi Ali turut menyoroti pernyataan Said Aqil tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Said Aqil Soal Dosen Tidak Perlu Banyak Ajar Aqidah, Syamsi Ali: Cara Berfikir ini Kontra Logika

Syamsi Ali yang merupakan Imam di Islamic Centre of New York ini, menyayangkan pernyataan Said Aqil soal dosen yang tidak perlu banyak mengajarkan aqidah.

Direktur Jamaica Muslim Center itu juga menilai pernyataan Said Aqil tersebut merupakan cara berpikir kontra logika.

"Saya menilai cara berpikir ini kontra logika," cuit Syamsi Ali, pada Selasa, 6 April 2021.

Syamsi Ali menanyakan Said Aqil apakan dengan Mendalami aqidah menjadi penyebab radikalisme.

"Dan karenanya pelajaran akidah perlu dikurangi untuk mencegah radikalisme?," sambung Syamsi Ali menanyakan.

Baca Juga: Selain Lezat, Inilah 5 Manfaat Durian untuk Kesehatan, Salah Satunya Kurangi Risiko Kanker

"Logika apakah yang dipakai? Atau harusnya gila untuk memahami pemikiran yang gila?," pungkasnya.

Dimana pada pernyataan sebelumnya ketua PBNU tersebut sekaligus komisaris KAI itu, mengungkapkan soal dosen yang tidak perlu mengajar aqidah.

Said Aqil mengungkapkan bahwa Bagi dosen agama yang mengajar agama di bukan fakultas agama, tidak usah banyak-banyak bincang akidah dan syariah.

Tetapi ia membuat pengecualian untuk jurusan ushuluddin, kecuali jurusan fiqih atau tafsir hadis. Dengan catatan harus mendalam.***

 

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah