Kemenparekraf Sebut Indonesia Aman Didatangi Wisatawan, dr Tirta: Wisata Boleh, Mudik Dilarang, Sinkronkah?

- 6 April 2021, 19:52 WIB
dr. Tirta ikut mengomentar terkait dengan digelarnya pernikahan Atta-Aurel dan juga dihadiri oleh Presiden Jokowi.*
dr. Tirta ikut mengomentar terkait dengan digelarnya pernikahan Atta-Aurel dan juga dihadiri oleh Presiden Jokowi.* //Tangkap layar Instagram.com/@dr.tirta/

MANTRA SUKABUMI - Pegiat sosial media dr. Tirta buka suara terkait pernyataan pemerintah yang mengatakan Indonesia akan didatangi wisatawan.

dr Tirta mengatakan, hal tersebut tidak sinkron dengan kebijakan Pemerintah yang menegaskan bahwa mudik Lebaran 2021 dilarang.

Melalui video yang diunggah di Twitter pribadinya, dr. Tirta menyarankan Pemerintah agar tidak membuat kebijakan yang saling bertabrakan.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Geram pada Ustaz Yahya Waloni, Anggota DPR RI: Wajah Islam Jadi Bengis, Brutal dan Penuh Kebencian

"Wisata boleh , mudik dilarang, sinkronkah?" tulisnya pada keterangan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun twitter @tirta_hudhi pada 6 April 2021.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan jika Indonesia kemungkinan besar bisa aman dikunjungi wisatawan.

Namun belum diketahui pasti kapan Tanah Air akan aman untuk para wisatawan.

Dr. Tirta kemudian menyinggung kebijakan Menko PMK, Muhadjir Effendy terkait larangan masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik pada Lebaran 2021.

Baca Juga: Berani Tolak Eksepsi Habib Rizieq Shihab, Anggota DPR RI: Hakim Harus Siap Dimaki

"Cuma di sini kita ada statement, sebelumnya Pak Effendi kan menyatakan Menko PMK bahwa rakyat dianjurkan tidak mudik dan dilarang mudik," sambungnya.

Ia menegaskan pernyataan Sandiaga Uno tidak sejalan dengan kebijakan Menko PMK tersebut.

"Sementara satunya wisata diizinkan, ini tabrakan. Dan ada berita lagi katanya buka puasa bersama diizinkan," lanjutnya.

Lebih lanjut, dirinya menyarankan agar Pemerintah membuat kebijakan yang sejalan dengan kebijakan-kebijakan sebelumnya.

"Nah ini kan enggak singkron, saran saya sih buatlah kebijakan yang sinkron, ketika buka puasa boleh, taraweh boleh jemaah, ketika wisata dibuka, ya harusnya mudik enggak dilarang asalkan sesuai protokol," cuit dr. Tirta.

Dirinya berharap agar setiap kebijakan dipikirkan terlebih dahulu, supaya nantinya tidak saling bertabrakan satu sama lain.

"Jangan membuat kebijakan yang saling tabrakan satu sama lain," pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x