"Indonesia tidak mau pakai demokrasi steril. Harus ada money-politic. Setiap penduduk yang mencalonkan diri dari tingkat terbawah hingga puncak, harus jelas modal keuangannya mencukupi atau tidak," sambunganya.
"Terserah mau pakai uangnya sendiri atau mengumpulkan pedagang-pedagang kakap untuk ikut membiayai, sehingga kelak kalau yang dibantu keuangan menjadi pejabat, tanggung jawabnya jelas," tegas cak nun.
Sebelumnya, Cak Nun menyampaikan bahwa para pejabat Indonesia ketika naik ke kursi maka ia di biayai oleh Tauke atau Cukong.
Tak hanya itu, sebelumnya Cak Nun menyampaikan bahwa para pejabat Indonesia adalah teladan dalam hal tanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Cak Nun melalui halaman web caknun.com pada Kamis 7 April 2021.
"Pejabat Indonesia adalah teladan dalam hal tanggung jawab. Kalau ia naik ke kursi jabatan dibiayai oleh umpamanya Taoke atau Cukong-cukong," tulis cak nun.
Lebih lanjut, cak nun mengatakan bahwa pejabat Indonesia paling konsisten dalam membuktikan tanggung jawabnya terutama dalam hal kekuasaan.
Baca Juga: Anies Baswedan Bentuk KPK Ibu Kota, Ferdinand: Korupsi di Jakarta Terang Benderang Depan Mata
"Maka nanti ketika menjabat pejabat Indonesia setia dan konsisten membuktikan tanggung jawabnya, terutama yang terkait dengan kekuasaannya untuk melancarkan jalan dan proyek para donaturnya," sambungnya.