"Juga menjadi pelajaran bagi semua BUMN harus BERANI jangan ragu-ragu kalau ada karyawannya yang masih bersekutu dengan kawanan penyebar paham radika, intoleran, takfir & faham khilafah dan lain-lain," ucap Ngabalin Menambahkan.
Baca Juga: Anies Baswedan Bentuk KPK Ibu Kota, Ferdinand: Korupsi di Jakarta Terang Benderang Depan Mata
Namun hal berbeda diungkapkan Rektor Universita Ibnu Chaldun, Musni Umar yang menyayangkan adanya tindakan tersebut.
"Prihatin apa saja yang dilakukan umat selalu dikaitkan radikalisme. Ceramah Ramadan juga dikaitkan radikalisme," cuitnya, pada Jumat, 9 April 2021.
Hal yang sama juga diungkapkan Ustad Hilmi Firdausi yang menyayangkan adanya pembatalan pengajian du BUMN
"Saya dengar ada lagu ya penceramah yang dibatalkan di BUMN. Pelakunya masih sama, tahun lalu saya jadi korban," cuit Hilmi di akun twitter pribadinya, pada Jumat, 9 April 2021.
Baca Juga: Bikin Haru Netizen, Presiden Jokowi Rela Kedinginan dan Berikan Jaketnya untuk Korban Banjir NTT
Ia mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian pembatalan kajian Ramadhan tersebut.
"Prihatin, hari ini masih ada aja orang seprti itu," tambah Hilmi.