Ditengah Islamophobia, Konjen RI Jelaskan Kehidupan Muslim di AS Jelang 100 Hari Pemerintahan Biden

- 10 April 2021, 22:24 WIB
Ditengah Islamophobia, Konjen RI Jelaskan Kehidupan Muslim di AS Jelang 100 Hari Pemerintahan Biden./*
Ditengah Islamophobia, Konjen RI Jelaskan Kehidupan Muslim di AS Jelang 100 Hari Pemerintahan Biden./* /REUTERS/Tom Brenner

MANTRA SUKABUMI – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah membuktikan janjinya saat kampanye pencalonannya sebagai presiden. Hal itu ditegaskan kembali Joe Biden sesaat setelah dilantik menjadi Presiden AS bersama Wakil Presiden AS, Kamala Harris pada 20 Januari 2021.

Joe Biden berjanji kepada komunitas Muslim di AS antara lain, melindungi hak sipil dan hak konstitusional, menghormati keragaman dan komunitas Muslim Amerika, memastikan pelayanan kesehatan yang memadai, serta menciptakan lingkungan yang kondusif dan inklusif, serta membuat komunitas Muslim di Amerika lebih aman.

Meskipun diwarnai berbagai dinamika, termasuk adanya sentimen negatif terhadap Islam atau Islamophobia, dan arah kebijakan pemerintah yang berubah-ubah bergantung pada pemimpinnya, Konjen Arifi menegaskan bahwa kehidupan masyarakat Muslim di AS pada umumnya baik-baik saja.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Christ Wamea Bandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Pertama Timor Leste saat Kunjungi Lokasi Bencana

Arifi menuturkan, bahwa masyarakat Amerika adalah masyarakat yang terbuka dengan perbedaan karena sejak awal berdirinya negara tersebut dibangun oleh kaum imigran dengan keanekaragaman budaya, adat istiadat, dan kebiasaan.

“Masyarakat AS secara umum sangat toleran dan terbuka kepada Islam, sebagaimana mereka terbuka pada pemeluk agama lainnya seperti Nasrani dan Yahudi,” kata Arifi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Sabtu 10 April 2021.

Ia juga menegaskan bahwa Islam sudah menjadi bagian dari masyarakat AS. Meskipun Idul Fitri dan Idul Adha belum ditetapkan menjadi hari libur nasional, tetapi perayaan hari-hari penting umat Islam sudah cukup dikenal di AS, dan banyak pekerja Muslim yang diizinkan mengambil cuti untuk menunaikan ibadah pada hari-hari tersebut.

Lebih lanjut, Konjen Arifi juga menyebut bahwa pemerintah AS menjamin perlindungan bagi umat beragama di mata hukum. Selama tidak melanggar peraturan dan taat pada ketentuan yang ada, seperti membayar pajak, maka tidak ada perbedaan perlakuan antara masyarakat Muslim dengan umat beragama lainnya.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x