MANTRA SUKABUMI - Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengomentari kepres tentang penagihan hutang BLBI yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo.
Menurut Febri, bahwa kepres ini bisa jadi harapan baru tapi juga bisa beresiko tinggi, karena akan jadi titik awal transaksional baru.
Jika tidak didukung pengawasan dan tim yang berintegritas kuat, akan menyebabkan transaksional kasus yang menyebabkan kredibilitas satgas runtuh.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Sejumlah Tokoh Ramai-Ramai Tanggapi Penamaan Jalan Tol Mohamed Bin Zayed
Cuitan Febri Diansyah tersebut mendapat tanggapan dari mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, menurutnya bahwa kepres tersebut dikeluarkan dengan tujuan untuk mengembalikan uang negara.
"Yang pasti Kepres tersebut jauh lbh berguna dan lebih berpotensi mengembalikan uang negara dibanding dgn yg dilakukan oleh @KPK_RI," cuit Ferdinand Hutahaen, dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitternya, Selasa, 16 April 2021.
Yang pasti Kepres tersebut jauh lbh berguna dan lbh berpotensi mengembalikan uang negara dibanding dgn yg dilakukan oleh @KPK_RI
Menduga2 org lain lakukan transaksi tp kalian sendiri diam melihat APBD Jakarta dibegal Formula E, itu namanya munafik bung. Coba cuci muka dulu. https://t.co/mxQq5rACuS— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 13, 2021
Ferdinand menyatakan bahwa komentar Febri Diansyah yang menduga-duga kemungkinan adanya transaksional kasus korupsi tersebut tak selaras dengan diamnya mengetahui kasus APBD untuk Formula E.