Network
MANTRA SUKABUMI - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi menanggapi terkait pernyataan menteri keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Nicho Silalahi mengatakan bahwa Sri Mulyani jika sudah tidak sanggup menjadi menteri keuangan sebaiknya mundur dari jabatannya.
Seperti kita ketahui, Menkeu Sri Mulyani meminta bantuan kepada bank dunia dan International Monetary Fund (IMF) terkait ekonomi yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Babe Haikal Hassan Puji Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, Netizen: Kalo Ahok Dulu Gimana Pak
Sebelumnya Nicho Silalahi mengatakan bahwa Sri Mulyani merangkap jabatan sebagai SPG Word dan IMF.
Hal tersebut disampaikan langsung Nicho Silalahi melalui akun Twitter milik pribadinya @Nicho_Silalahi pada Selasa 13 April 2021.
"Menteri Terbalik ini merangkap jadi SPG World Bank dan IMF ya ?," tulis Nicho Silalahi, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Rabu 14 April 2021.
Baca Juga: Mengejutkan, Nama Rocky Gerung dan Gatot Nurmantyo Muncul dalam Hasil Survei Calon Pemimpin Indonesia 2024
Maka dari itu, Nicho Silalahi menyampaikan kepada Menkeu Sri Mulyani untuk mundur dari jabatannya jika memang tidak sanggup.
"Berharap kok pada RENTENIR sih ?
Kalau sudah ga Mampu lagi sebaiknya mundur donk Sri Mulyani dari @KemenkeuRI," tulis selanjutnya
Tak hanya itu, Nicho Silalahi juga meminta kepada Sri Mulyani untuk menunjukkan rasa nasionalisme bukan malah menjerumuskan bangsa ini ke dalam jebakan utang.
Baca Juga: Temui Angela Merkel, Presiden Jokowi Tawarkan Pengembangan Kawasan Industri Khusus Jerman
"Tunjukkanlah rasa nasionalisme mu, bukan malah menjerumuskan bangsa ini ke dalam jebakan utang," pungkasnya.
Seperti kita ketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap agar World Bank (Bank Dunia) dan International Monetary Fund (IMF) dapat membantu negara-negara di seluruh dunia untuk mengelola beban hutang mereka.
Selain itu, Sri Mulyani juga berharap kedua lembaga itu bersedia untuk meningkatkan vaksin dan menerapkan strategi pemulihan pertumbuhan negara-negara yang membutuhkan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini pihaknya membutuhkan pengawasan dan bimbingan dari Bank Dunia dan IMF untuk mengatasi hutang yang terus meningkat.***
