Ia menilai, beredarnya banyak vaksin saat ini menuai debat akademis, apakah ada satu vaksin yang bisa secara umum digunakan oleh masyarakat dunia.
Baca Juga: Christ Wamea Sebut Walikota Bogor Bima Arya Pemimpin yang Tidak Mengayomi
“Tetap jadi semacam debat akademis tuh, mana sebetulnya yang efektif, apa ada satu vaksin yang bisa secara umum disuntikkan pada setiap tubuh manusia sedunia tuh,” tandasnya.
Rocky juga melihat adanya semacam perlawanan politik melalui program vaksin ini karena banyak tokoh yang ‘pamer’ menggunakan Vaksin Nusantara.
“Tetapi lepas dari itu semua kita merasa bahwa ada semacam perlawanan sebut saja perlawanan politik, karena kita lihat tokoh-tokoh kok pamer,” Rocky menjelaskan.
Berangkat dari stok vaksin dunia yang terus menipis, Rocky menyarankan bahwa Vaksin Nusantara harus dipercepat prosesnya.
“Nah ini sebetulnya kita mesti logis di situ untuk mempersiapkan Vaksin Nusantara tuh jadi harusnya dipercepat proses pengujian Vaksin Nusantara, bukan justru dianggap karena sudah ada vaksin China atau vaksin lain maka Vaksin Nusantara ditinggalkan aja,” Rocky memaparkan.
Rocky menganggap bahwa proses dan pengembangan Vaksin Nusantara kurang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
“Ini yang saya anggap kurang dilakukan pemerintah,” menurut Rocky.