Aksi Penembakan KKB di Papua Mencekam, Kapolda Papua: TNI-Polri Jangan Terpancing

- 16 April 2021, 20:58 WIB
Aksi Penembakan KKB di Papua Mencekam, Kapolda Papua: TNI-Polri Jangan Terpancing./
Aksi Penembakan KKB di Papua Mencekam, Kapolda Papua: TNI-Polri Jangan Terpancing./ /Evarukdijati/ANTARA



MANTRA SUKABUMI - Aksi penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua semakin mencekam dan memakan lebih banyak korban jiwa.

Tercatat selama bulan April, penembakan KKB telah menewaskan empat warga sipil di Kabupaten Puncak, dua diantaranya berprofesi sebagai guru, satu tukang ojek, dan satu pelajar.

Terkait hal tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengimbau personel TNI-Polri agar tidak terpancing dengan aksi penembakan oleh KKB tersebut.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: dr Eva Chaniago Sentil Bima Arya: Kepala Daerah Gini aja Gak Ngerti

"Jangan mudah terpancing karena itu yang mereka inginkan agar anggota keluar," kata Fakhiri sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Jumat, 16 April 2021.

Dia menambahkan, hal tersebut merupakan strategi pancingan oleh KKB untuk memancing personel TNI-Polri keluar sehingga dapat melakukan penembakan.

"Sehingga mereka (KKB) dapat menyerang dan melakukan penembakan," lanjut Irjen Pol Mathius Fakhiri.

Fakhiri menambahkan, saat ini anggota kepolisian sudah mulai bergerak untuk melakukan pengamanan di Beoga terkait aksi penembakan oleh KKB.

KKB tersebut juga diperkirakan sudah mulai menyebar ke berbagai daerah, salah satunya Ilaga.

Menurutnya, anggota kepolisian sudah bersiaga dan para tukang ojek pun dilarang mengangkut penumpang keluar dari Ilaga karena sangat berbahaya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Buat Beberapa 'Keputusan Sulit' Terkait Rencana Pemakaman Pangeran Philip

Baca Juga: Berikut Manfaat Minum Air Hangat ketika Berbuka Puasa, Salah Satunya Meredakan Sembelit

"Kapolres Puncak sudah mengumpulkan tukang ojek dan meminta untuk tidak beroperasi keluar Ilaga untuk menghindari terjadinya tindak kriminal," katanya.

"Jika mereka tidak mengindahkan, maka tanggung sendiri resikonya jika terjadi penembakan oleh KKB," tambah Fakhiri.

Fakhiri memperkirakan, jika terjadi jatuh korban di kalangan TNI dan Polri, maka akan membuat pasokan KKB baik itu senjata api maupun amunisi akan semakin bertambah.

Hal tersebut yang menurutnya harus dihindari, sehingga jika mendengar suara tembakan tidak perlu langsung bergerak dan keluar dari pos karena itu yang KKB inginkan, mengingat mereka lebih mengetahui medannya.

"Saya beserta seluruh jajaran TNI-Polri berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kondisi keamanan di kawasan pegunungan termasuk di Intan Jaya dan Puncak," tandas Irjen Pol Mathius Fakhiri. ***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah