Artis Yuni Shara Tampil Cantik dengan Kain Ulos, Ferdinand Hutahaean Sampaikan ini

- 17 April 2021, 21:35 WIB
Ferdinand Hutahaean menanggapi Yuni Shara yang dihina haters dan mengalami body shaming.*
Ferdinand Hutahaean menanggapi Yuni Shara yang dihina haters dan mengalami body shaming.* /Kolase dari Instagram.com@yunishara36 dan Twitter @FerdinandHaean3

MANTRA SUKABUMI - Mantan politisi Partai Demokrat yakni Ferdinand Hutahaean menyoroti penampilan artis penyanyi Yuni Shara.

Dalam satu kesempatannya Penyanyi Yuni Shara memposting penampilannya saat menggunakan kain khas batak yakni Ulos dalam sebuah acara pemotretan.

Ferdinand Hutahaean politisi yang lahir pada 18 September 1977 di Sumatera Utara, mengapresiasi Yuni Shara karena telah memakai kain kebanggaan warga Sumatera Utara

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: dr Lisa Amarta: Astagfirullah, Kalau Benar ini Pernyataan Dahnil Anzar, Sungguh Nista Anda

"Dear Yuni Shara, terimakasih sudah kenakan Ulos Batak dalam pemotretan ini.," tulis Ferdinand Hutahean sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twiteernya @FerdinandHaean3 pada 17 April 2021.

Ferdinand menyebut Yuni Shara terlihat muda dan cantik dengan mengenakan kain Ulos.

"Kamu tambah cantik dan makin muda dengan balutan Ulos. Leluhurku juga mengenakan pakaian Ulos sehari-harinya bahkan ketika itu agama belum datang ke tanah Batak." ucap Ferdinand menambahkan.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Peringatkan Orang yang Sering Cabut Uban, Simak Penjelasan Hukumnya

Ferdinand mendoakan Penyanyi kakak kandung Krisdayanti agar diberikan kesehatan dan umur panjang.

"Tuhan pelihara mereka dengan umur panjang. Sehat selalu Yuni." tutur mantan politisi Partai Demokrat.

Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera Utara.

Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain, dan cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.

Baca Juga: Terpesona, Ferdinand Hutahaean: Dear Yuni Shara, Kamu Tambah Cantik dan Makin Muda

Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak.

Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak.

Tetapi kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk souvenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.

Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput atau ulos yang digunakan sebagai pembungkus jenazah, dan Ulos Sibolang.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah