Sebab Kemuliaan Lailatul Qodar, Berkaitan dengan Nabi Sam'un Al-Ghazi

- 17 April 2021, 22:41 WIB
Bacaan doa Ramadhan 2021
Bacaan doa Ramadhan 2021 /Pixabay.com/Mohamed Hassa

MANTRA SUKABUMI - Nabi Sam'un 'Alaihis Salam, adalah salah seorang Nabi Allah, dalam bahasa Ibrani beliau dipanggil Simson, dalam bahasa Tiberias, Shimshon, dalam Alkitab Samson.

Nabi Syam’un berasal dari Ghaza, Palestina. Kisah beliau diceritakan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat, beliau adalah salah satu Nabi dari kalangan Bani Israil, pada masa Israel kuno.

Nabi Sam'un Al-Ghazi diceritakan dalam kitab Qishaashul Anbiyya, dan kitab lainnya, Kisah ini merupakan cerita turun temurun jauh sebelum Rasulullah SAW lahir.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: dr Lisa Amarta: Astagfirullah, Kalau Benar ini Pernyataan Dahnil Anzar, Sungguh Nista Anda

Dikutip mantrasukabumi.com dari sumber kitab Durratun-Nasihin, karya Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad, halaman 284-285. Diceritakan seorang Nabi yang berkaitan dengan "Lailatul Qadr".

Sayyidina Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu, meriwayatkan hal tersebut, berikut kutipan-nya.

وَسَبَبُ نُزُوْلِ هَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) عَنِ ابْنِ عَبّاَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُماَ أَنَّهُ قاَلَ ؛ ذَكَرَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدًا يُقاَلُ لَهُ شَمْعُوْنْ الغاَزِى وَهُوَ غَزاَ الكُفاَرَ أَلْفَ شَهْرٍ وَكاَنَ سِلاَخُهُ لَحْىُ جَمَلٍ وَلَيْسَ لَهُ غَيْرُهاَ مِنْ آلَةِ حَرَبٍ وَكُلَّماَ ضَرَبَ الكُفاَرَ بِهَذاَ اللَّحْيِ قَتَلَ ماَلاَيُحْصَى عَدَدُهُمْ

Sebab turunnya surat ini (Al-Qadr) diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu beliau berkata:

Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi SAW, tentang kisah seorang hamba, bernama Sam’un Al-Ghozy.

Ia berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan dagu untanya, terbunuhlah kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Peringatkan Orang yang Sering Cabut Uban, Simak Penjelasan Hukumnya

فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ

Jika ia merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum, jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya. Demikianlah keadaannya setiap harinya, sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan.

Kaum kafir tetap tidak mampu mengalahkannya. Lalu Kaum kafir ini berkata kepada istri Sam’un, istri Sam’un ini seorang kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu” Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya”

فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ

Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia tidur, dan kami akan membunuhnya.

Singkatnya Sam’un diikat oleh istrinya saat tidur, sam'un berkata “Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tali itu.

ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ

Keesokan-nya kaum kafir datang lagi membawa rantai, Sam’un diikat lagi saat tidur, ketika bangun ia berkata “Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, terputuslah rantai itu.

Baca Juga: JS Pelaku Aniaya Perawat Disangkut Pautkan dengan Dirinya, Joshua Suherman: Saya Cuma Suka Mukulin ini

فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ , فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ

Sam’un berkata “Wahai istriku aku wali diantara wali Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, kecuali rambutku ini, ia memang berambut panjang, maka ucapan itu terdengar istrinya.

فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ , فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ

Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut Sam’un, menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, kemudian istri Sam’un mengikatnya 4 potong pertama mengikat kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya.

Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku mengikat karena ingin mengujimu.” Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu.

فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ ذَلِكَ البَيْتِ

Maka istri Sam'un meberitakan kepada kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu.

Mereka memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong, semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Bima Arya Soal Tak Cabut Laporan HRS, Tokoh Papua: Akhirnya Sekarang Umat Tahu

فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ

Disaat kritis seperti itu Allah memberi wahyu kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un?”

Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka. Allah Swt pun memberinya kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan

Hancurlah tiang rumah itu, atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti sedia kala.

فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ

Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang membela Agama Allah.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Kitab Durratun-Nasihin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah