Menurut Rocky Gerung, jika memang dihilangkan maka akan diisi oleh berbagai macam cara bagaimana mana caranya negeri ini menghilangkan jejak republik.
Baca Juga: Indonesia Urutan Ketiga Dunia dalam Ekonomi Kreatif ke PDB, Sandiaga Uno: Kita Mesti Bangga Guys
"Ini masalah serius, jika memang sejarah harus dihilangkan, berarti negeri berusaha menghilangkan jejak republik" sambungnya.
Tak hanya itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa kasus ini belum diketahui sengaja atau tidaknya tidak mencantumkan nama pendiri Nahdlatul Ulama tersebut dalam buku sejarah.
Akan tetapi, Jika memang ini tidak sengaja maka ada editor yang lalay di Kemendikbud yang sedang sibuk memikirkan 3 periode.
"Ini sengaja atau tidak, Mudah mudahan ini tidak kesengajaan, tapi kalau memang tidak sengaja berarti ada editor dalam Kemendikbud, karena terlalu sibuk dengan urusan 3 periode," pungkasnya.***