Arifin mengatakan, dalam target pengurangan emisi. Indonesia perlu mengantisipasi dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan sebagai bauran energi nasional untuk mengurangi emisi.
"Pemanfaatan energi baru dan terbarukan kita baru 10,5 giga watt dan diharapkan meningkat tahun 2025 menjadi 24 ribu megawatt dan di 2035 kita upayakan bauran ini meningkat mencapai 38 ribu megawatt," jelas Arifin.
Arifin mengharapkan backbone sumber daya alam berasal dari pembangkit listrik tenaga surya yang dalam perkembangannya makin hari makin ekonomis.
Dewan Energi Nasional, menurut Arifin juga menyampaikan berbagai upaya untuk bisa melakukan hilirisasi dari produk-produk batubara.
"Kita juga harus segera menyelesaikan infrastruktur energi untuk gas dan listrik karena kita ingin mencapai target 100 persen elektrifikasi sehingga masyarakat di seluruh daerah mendapatkan pasokan listrik," ujar Arifin.
Adapun program lain yang dibahas yaitu implementasi Program BBM Satu Harga, agar dapat dinikmati masyarakat sehingga membangkitkan ekonomi kerakyatan.
"Arahan dari presiden adalah agar kita dapat melihat momentum untuk mengambil kesempatan pandemi ini untuk bisa masuk ke arah green economy," jelas Arifin.
Arifin menambahkan, semua negara maju sudah menuju ke arah green economy dan Indonesia harus mengurangi risiko kerusakan-kerusakan lingkungan.***