Soal Aturan Tegas Mudik, Mardani Ali Sera: Presiden juga Seharusnya Memberi Contoh

- 21 April 2021, 09:32 WIB
Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera /Instagram Mardani Ali Sera/



MANTRA SUKABUMI - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera ungkap soal larangan mudik.

Dimana sebelumnya pemerintahan Jokowi melarang dan pemberlakuan aturan tegas soal mudik Idul Fitri.

Politisi PKS tersebut menyampaikan tanggapan terhadap larangan mudik ala Jokowi tersebut, pada akun twitter pribadinya.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Reaksi Cowok Rusia Lihat Foto Aurel Hermansyah: Saya Kaget Melihatnya

"Aturan tegas mudik atau pulang kampung, pariwisata atau piknik, silahkan mudik sebelum tanggal tertentu?," ucap Mardani, sebagaimana dikutip mantrasukbumi.com dati akun twitter @MardaniAliSera, pada Rabu, 21 April 2021.

Ia menegaskan, sebagai pimpinan negara Presiden harusnya memberi contoh tegas untuk tidak menyebabkan kerumunan.

"Presiden juga seharusnya memberi contoh tegas untuk tidak menjadi penyebab kerumunan. Semua tergantung pemimpinnya," ucapnya.

"Semoga covid segera hilang," sambung Mardani menambahkan.



Sebelumnya juga tokoh Papua, Christ Wamea menyindir bahwa kunjungan presiden Jokowi menimbulkan kerumunan, tetapi pembagian zakat dilarang karena takut berkerumun.

Baca Juga: 6 Ramalan Zodiak Asmara 21 April 2021: Aries Penuh Gairah dan Romantis, Leo Hubungan akan Cepat Berakhir

"Presiden kunjungan boleh kerumunan, bagi Zakat tidak boleh kerumunan." ucap Christ Wamea pada 14 April 2021.

Salah satu kerumunan yang dihadiri oleh Presiden Jokowi adalah saat melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur pada 23 Februari 2021 lalu.

Padahal saat itu pandemi Covid-19 masih merebak,  sebelumnya Presiden maupun jajarannya juga kerap mengingatkan tentang pentingnya protokol kesehatan seperti mencegah timbulnya keramaian atau kerumunan.

Kritik tak hanya datang dari masyarakat, tetap juga epidemiolog dan anggota DPR. Para pihak khawatir keramaian ini memicu penularan virus corona.

Meski dilarang merapat, warga tetap nekat menerobos pengamanan Paspampres dan aparat keamanan.

Karena terus dihadang, Jokowi pun akhirnya menunjukkan diri melalui atap mobil yang terbuka.

Lalu kerumunan Jokowi yang menimbulkan kerumunan dan viral adalah saat menghadiri Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel.

Baca Juga: Mengenal 6 Kartini Menteri Kabinet Presiden Jokowi, dari Sri Mulyani hingga Tri Rismaharini

Baca Juga: 6 Kebiasaan Perayaan Hari Kartini yang Hilang di Masa Pandemi Covid-19

Pernikahan tersebut selain dihadiri Presiden Jokowi juga dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan hal tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan tenaga kesehatan.

Penyelenggaraan pesta pernikahan sendiri, disebut melanggar prokes dengan berbagai sindiran.

Diantaranya Dr Andi Khomeini yang menegaskan jika pesan prokes yang dia usahakan selama ini kalah dengan youtuber yang memiliki subscriber hingga 200 juta.

Dimana kampanye prokes tidak berpengaruh terhadap sosok youtuber terkenal Atta Halilintar yang menyelenggarakan pesta pernikahan.

Karena memiliki pengaruh atas jumlah subscriber yang telah masuk kategori sebagai influencer di Indonesia saat ini.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x