MANTRA SUKABUMI - Anggota Komisi II Fraksi PKS Nasir Djamil menilai upaya untuk membelokan Indonesia dari Kekejaman PKI sudah muncul dan berani terang-terangan.
Menanggapi hal ini, Menkominfo periode SBY-Boediono Tifatul Sembiring mempercayai adanya upaya pembelokan dengan tujuan untuk memutar balikan fakta.
"Emang bener sih, PKI dan antek2nya ini suka memutar balikkan fakta, mem-belokan sejarah biar bengkok," kata Tifatul Sembiring.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Jawaban Ustadz Yusuf Mansur Soal Kezaliman pada Habib Rizieq: Saya Ga Paham, Makanya Saya Doa
Pasalnya, Partai paham komunis ini ingin mengembalikan pemahaman dari kekejamannya melalui calon generasi bangsa, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @tifsembiring pada Jumat, 23 April 2021.
Lebih lanjut, Tifatul mengungkapkan dengan cara merubah pemahaman bangsa, mereka menyusup melalui kurikulum pendidikan.
"Mereka masuk lewat pelajaran sejarah, lewat kurikulum pendidikan," tuturnya.
Tak hanya menyusup melalui buku sejarah, Tifatul juga mempertanyakan kebenaran mata pelajaran yang lainnya seperti Agama dan Pancasila.
Baca Juga: Inilah 5 Tanda Tubuh Anda Sudah Tidak Kuat Jalankan Puasa, Sebaiknya segera Membatalkan Puasa
"Apa benar mapel Agama dan Pancasila dihilangkan...?," ujar Politikus PKS Tifatul Sembiring.
Seperti diketahui, pernyataan dari PKS ini mencuat setelah nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dihilangkan dalam buku sejarah dan lebih ditonjolkan tokoh-tokoh PKI.
Tak hanya itu, PKS juga menilai bahwa ada unsur balas dendam di masa Orde Baru yang mana tidak memberikan tempat kepada anak-anak dari tokoh PKI.
Kendati demikian, Tifatul Sembiring menyarankan untuk waspada "Nggak suka jalan yg lurus. Hati2," ujar Tifatul.***