MANTRA SUKABUMI – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan mendukung langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyempurnakan konten dalam Kamus Sejarah Indonesia. Keberadaan kamus sejarah sangat penting untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memahami perjalanan Bangsanya dari masa ke masa.
Ketua Umum (Ketum) PBNU KH. Said Aqil Siradj mengapresiasi komitmen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang berjanji akan memperbaiki dan menyempurnakan draf Kamus Sejarah yang telah disusun sejak 2017 tersebut.
Senada dengan Ketum PBNU, Yenny Wahid, cicit pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari dan putri dari Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid juga menegaskan bahwa persoalan ini sudah selesai.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Bahkan PBNU dan Keluarga Yenny Wahid menyarankan Kemendikbud agar menyusun ulang naskah kamus sejarah tersebut dan mereka siap mendampingi dalam proses penyusunan ulang dengan menyiapkan tim sejarawan yang canggih.
“Kita kecewa dengan draf kamus sejarah itu yang tidak menyebut tokoh-tokoh NU, KH. Hasyim Asy’ari, dan Gus Dur, tetapi itu bukan kesalahan menteri karena terbit tahun 2017 bukan era Pak Nadiem,” kata Said Aqil setelah menerima kunjungan Mendikbud di kantor PBNU, Jakarta, Kamis.
“Penulisan sejarah yang tidak benar akan merugikan bangsa, bukan hanya NU. Kalau sejarah tidak ada Hasyim Asy’ari sejarah bangsa juga rugi dong,” ujar Ketum PBNU seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman berita Kominfo pada Jumat, 23 April 2021.