Miris, Tokoh Adat Baduy Menangis dan Memohon Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral

- 23 April 2021, 16:21 WIB
Miris, Tokoh Adat Baduy Menangis dan Memohon Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral./
Miris, Tokoh Adat Baduy Menangis dan Memohon Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral./ /Tangkapan layar Instragram @kabar_banten

MANTRA SUKABUMI - Seorang Tokoh Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten menangis usai melihat hutan sakral dirusak.

Tokoh Adat Baduy bernama Ki Pulung menangis, dan memohon Pemerintah agar menghentikan aktivitas penambangan emas tanpa izin di hutan tersebut.

Dilaporkan, penambangan emas tanpa izin atau Gurandil ini terjadi di Gunung Liman, Banten seluas dua hektar.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Keras Kepala, India Sepelekan Indonesia, 132 Orang Masuk Indonesia, Mustofa Nahrawardaya Tanya Mahfud MD

Sebuah video tersebar di media sosial memperlihatkan Ki Pulung menangisi hutan sakral di Gunung Liman, dirusak oleh Gurandil.

Akun Instagram @kabar_banten mengunggah video yang memperlihatkan Ki Pulung menangis itu pada Kamis, 22 April 2021 kemarin.

Dalam video tersebut, Ki Pulung mengatakan, ia menangisi insiden ini karena dirinya merasa dititipi oleh leluhur.

Ki Pulung menjelaskan, dirinya dititipi leluhurnya untuk menjaga kelestarian Gunung Liman, namun pada akhirnya harus dirusak oleh Gurandil.

Baca Juga: Update Terkini Tunggu KRI Rigel 933 Merapat, untuk Pastikan Titik yang Diduga Nanggala 402

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x