Network
MANTRA SUKABUMI - Mustofa Nahrawardaya turut berkomentar terkait penangkapan Munarman yang dituding bagian dari kelompok teroris, hingga menyimpan bubuk mesiu dirumahnya.
Aziz Yanuar mantan pengacara ormas FPI mengatakan bahwa bubuk putih yang ditemukan dirumah Munarman adalah bubuk pembersih toilet, dan bukanlah bom seperti yang dituduhkan.
Hal tersebut yang membuat Mustofa Nahrawardaya membuat cuitan dimedia sosialnya, bahwa jangan menyimpan soda api dirumah.
Baca Juga: Pengacara HRS Munarman Ditangkap Densus 88, Guntur Romli : Kalau Mau Ngoceh Nanti Saja di Pengadilan
Baca Juga: Usai Hengkang, Nathalie Holscher Akhirnya Kembali Pulang ke Rumah Sule, Netizen: Panggung Sandiwara
"Jangan pernah nyimpan soda api di rumah." ujar Mustofa Nahrawardaya sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @TofaTofa_id pada 28 April 2021.
Senada dengan Mustofa Nahrawardaya, pernyataan Fahmi Alkatiri pun mengatakan lewat tulisan dimedia sosialnya.
Menurut Fahmi jangan menyimpan bubuk pembersih toilet dirumah, agar tidak dikira nyimpen bom.
Dan Fahmi Alkatiri jika ada bubuk tersebut segera dibuang.
"Yang punya bubuk pembersih wc, segera buang..
Ntar lu dituduh nyimpen b????m." tutur Fahmi Alkatiri.
Sebelumnya mantan pengacara FPI Aziz Yanuar mengklaim barang bukti yang disita Densus 88 Antiteror di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terkait penangkapan Munarman adalah cairan pembersih kamar mandi.
Barang bukti tersebut sebelumnya disebutkan oleh pihak kepolisian sebagai bahan peledak.
Baca Juga: Tanggapi Munarman Ditangkap Densus 88, Fahri Hamzah: Jangan Anggap Semua Musuh Negara
Baca Juga: Artis Sahrul Gunawan Awali Aktifitasnya sebagai Wakil Bupati Bandung dengan Lakukan ini
Dari informasi yang diperoleh bahwa cairan pembersih itu digunakan saat ada kegiatan bersih-bersih mesjid.
Menurut Aziz Yanuar bahwa Itu adalah pembersih wc infonya. Dulu ada program bersih-bersih masjid di sekitar lingkungan. Itu pembersih wc.
Diketahui, pihak kepolisian mengamankan cairan yang yang diduga bahan peledak dari Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bahan peledak itu juga disebutkan mirip dengan barang bukti terduga teroris Condet dan Bekasi.
Terduga teroris tersebut sebelumnya telah diamankan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri pada Maret 2021 lalu.***
