MANTRA SUKABUMI - Dalam Hari Buruh pada Sabtu, 1 Mei 2021 ini pihak kepolisian mengamankan puluhan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi.
Mahasiswa menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati Hari Buruh ini di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Pengamanan puluhan Mahasiswa yang menggelar aksi Hari Buruh pun telah dikonfirmasi langsung kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Tokoh Papua: Suatu Saat Semua yang Beda Pendapat dengan Rezim ini Pasti akan Dituduh Teroris
"Kurang lebih 30 (mahasiswa). Kami sudah berkali-kali tadi menyampaikan himbauan untuk menjaga protokol kesehatan dan menjaga jarak, tapi tidak dilaksanakan," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News, 1 Mei 2021.
Hengki mengatakan, puluhan mahasiswa yang diamankan langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pendataan.
Setelah selesai pendataan, para mahasiswa yang diamankan itu akan langsung dipulangkan sesudah aksi demo Hari Buruh selesai.
Pengamanan ini didasari oleh kegiatan yang memicu kerumunan, dan berpotensi membahayakan masyarakat di situasi pandemi Covid-19 ini.
"Untuk kepentingan yang lebih luas, berdasarkan keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi," lanjut Hengki.
Dengan demikian, ke-30 mahasiswa terpaksa dipisahkan terlebih dahulu, namun akan disatukan kembali setelah aksi selesai.
"Maka terpaksa kami pisahkan, namun setelah acara ini selesai akan kami gabungkan lagi," tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya punya pertimbangan terkait puluhan mahasiswa yang diamankan tersebut.
Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini
Menurutnya, langkah itu harus diambil untuk menegakkan aturan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.
"Kami disini mengamankan sekaligus melayani para masyarakat atau elemen yang melaksanakan penyampaian pendapat di hari buruh ini."
"Tetapi kami juga harus melindungi masyarakat dengan menjaga agar tidak menjadi kerumunan," jelasnya.
Sebelumnya, lanjut Hengki, pihak kepolisian sudah sempat memberi peringatan agar tidak berkerumun, namun para demonstran tidak mendengarkan.
"Langkah diskresi kami, dengan berpatokan pada bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Terpaksa kami pisahkan, sudah kami imbau berkali-kali, mereka tidak bisa menjaga jarak," pungkas Hengki.***