Network
MANTRA SUKABUMI - Ditengah pelarangan mudik lebaran oleh pemerintah beredar isu bahwa 171 WNA asal China datang lewat Bandara Soekarno-Hatta jadi perbincangan hangat.
Tidak terkecuali politikus partai Demokrat Tifatul Sembiring juga ikut berkomentar. Ia mengatakan bahwa kenapa WNA China tersebut tidak Dijagain menggunakan tank.
Pasalnya, menurut Tifatul Sembiring ada sejumlah daerah yang menerapkan dilarang mudik ada sebagian yang menggunakan alat berat yakni tank baja.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Umi Pipik Sebut Ustadz Jefri Pernah Poligami, Istri Sunu: Kalau Memang Ikhlas, Kenapa Diumbar Sekarang?
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Tifatul Sembiring melalui akun Twitter milik pribadinya @tifsembiring pada Jumat 7 Mei 2021.
"Hmmm.... Bener nih..? Kok nggak dijagain pakai tank yaa...????," Tulis Tifatul Sembiring, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter Tifatul Sembiring pada Sabtu 8 Mei 2021.
Lebih lanjut, Tifatul Sembiring juga kebingungan bukannya masyarakat dilarang mudik tapi anehnya ada WNA China yang diperlakukan istimewa.
"Bukannya masyarakat dilarang, kok ada perlakuan istimewa...?," Pungkasnya.
Seperti kita ketahui, Pemerintah lewat Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara belum mengetahui kedatangan 171 WNA asal China melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Unggah Foto La Nyalla Gandeng Rizal Ramli dan Gatot Nurmantyo, dr Lisa: Beginilah Kalau Level Sudah Nasional
Masuknya ratusan WN Cina pada Kamis siang ini terjadi pada masa pengetatan pergerakan orang menjelang Idul Fitri.
Menurut informasi, 171 WNA asal Cina itu mendarat pukul 11.50 menggunakan pesawat Xiamen Air MF855 dari Fuzhou.
Sebelum dilakukan pemeriksaan keimigrasian, para penumpang dari Cina itu telah melalui pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri oleh pihak KKP Kemenkes.
Secara keimigrasian, dipastikan visa dan dokumen keimigrasian para WNA asal Cina itu sudah sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020.***
