Tokoh NU ini Geram dengan Henry Subiakto, Gus Umar: Gelar Profesor Tapi Sering Sebar Hoax

- 11 Mei 2021, 15:42 WIB
Tokoh NU Geram dengan Henry Subiakto, Gus Umar: Gelar Profesor Tapi Sering Sebar Hoax./
Tokoh NU Geram dengan Henry Subiakto, Gus Umar: Gelar Profesor Tapi Sering Sebar Hoax./ /Twitter@ UmarAlChelsea_


MANTRA SUKABUMI - Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar menanggapi perihal sebuah video yang diunggah oleh Henry Subiakto melalui Twitter pribadinya, pada Selasa, 11 Mei 2021.

Gus Umar menganggap Henry Subiakto yang merupakan Guru besar Universitas Airlangga (Unair) yang telah mengunggah video di Twitter pribadinya bernarasikan hoax dan tidak benar.

Selain itu, Gus Umar juga geram dan meminta sebuah keadilan kepada Divisi Humas Polri dan meminta untuk menangkap Henry Subiakto.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Benny Wenda Tuntut Presiden Jokowi: Saya Minta Polisi Bebaskan Victor Yeimo

Dalam video yang diunggah Henry Subiakto memperlihatkan ratusan orang di memadati sebuah rumah sakit. Profesor Henry menulis narasi lewat unggahan itu bahwa kejadian itu terjadi di Malaysia.

“Malaysia sedang mengalami pelonjakan pasien COVID-19. Kita tidak boleh jumawa dan egois merasa sehat dan tidak kena,” tulis Henry Subiakto.

Menurut staf ahli kementerian komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) ini mengatakan bahwa video itu hanya sekedar ilustrasi.

Gus Umar meminta keadilan kepada Divisi Humas Polri dan meminta untuk ditangkap karena sudah menebar isu tidak benar.

"Anda begitu bangganya dgn gelar Profesor tapi sering sebarkan hoax. Ayo pak @DivHumas_Polri
Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Adus Keramas Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Tata Caranya

Adil Donk tangkap penyebar hoax spt ini," kata Gus Umar, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @UmarAlchelsea pada Selasa, 11 Mei 2021.



Gus Umar menegaskan, jangan ada pilih kasih sekalipun dia orang bagian dari pemerintahan.

"Jgn krn dia profesor dan bagian pemerintah dia bisa sesuka hati sebarkan Hoax dinegara ini," Tegasnya.

Lanjut Prof Henry, ia menyampaikan pesan melalui Twitter untuk meminta maaf apabila video ilustrasinya dianggap salah.

"Malaysia sedang mengalami pelonjakan pasien COVID-19. Kita tidak boleh jumawa dan egois. Merasa sehat dan tidak kena. Kalimat ini kalimat saya keadaannya memang demikian, tidak mengada-ngada. Kalau video yang jadi ilustrasi ternyata salah, maka saya hapus. Dan saya minta maaf atas video itu,” katanya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x