Network
MANTRA SUKABUMI - Pengamat Hukum Internasional, Hasmi Bakhtiar kembali buka suara terkait jual beli serangan antara Israel dengan Hamas di Palestina.
Hasmi Bakhtiar mengatakan, di tengah gempuran Hamas terdapat enam partai di Israel yang membentuk sebuah koalisi.
Menurut Hasmi Bakhtiar, koalisi partai bertujuan untuk menggulingkan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu agar perang dengan Hamas berakhir.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Pengunjung Pantai Pangandaran Membludak, Ferdinand Hutahean Sentil Ridwan Kamil
Pernyataan enam partai Israel berkoalisi untuk gulingkan Benjamin Netanyahu dan hentikan perang dengan Hamas ini, dipaparkan melalui akun Twitter pribadinya.
"6 partai di Israel berhasil membangun koalisi dengan tujuan membentuk pemerintahan dan mendepak Netanyahu," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @hasmibakhtiar pada 14 Mei 2021.
Menurut Undang-Undang Israel, lanjut Hasmi Bakhtiar, koalisi tersebut hanya memiliki waktu yang sedikit yakni hingga Juni 2021 mendatang.
"Menurut UU Israel, koalisi ini punya waktu hingga awal Juni," lanjutnya.
Baca Juga: Rizal Ramli: Ganjar Pranowo Hanya Modal Pencitraan untuk Jadi Capres 2024
Namun, pemerintahan yang dibentuk dari koalisi 6 partai itu belum bisa efektif jika perang belum mereda.
"Masalahnya, pemerintahan ini tidak akan bisa lolos sebelum kondisi pulih," tambah Hasmi Bakhtiar.
Sementara itu, di satu sisi Benjamin Netanyahu ingin perang tersebut terus berlanjut hingga Juni 2021.
"Netanyahu berkepentingan agar perang ini berlanjut setidaknya hingga Juni," cuit Hasmi Bakhtiar.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Galang Dana untuk Rakyat Palestina, Ferdinand Pertanyakan Dana Kapal Selam
Tetapi menurutnya, masalah biaya perang yang tidak murah dan rakyat Israel sudah tidak bisa bertahan dari perang ini.
"Yang paling penting, rakyat Israel sudah tidak tahan dengan gempuran Hamas," katanya.
Ia menjelaskan, jika Benjamin Netanyahu masih bersikeras melanjutkan perang, maka Israel akan hancur dari dalam.
"Jika kondisi ini dipaksakan maka internal Israel bisa meledak," tambah Hasmi Bakhtiar.***
