Gelombang pasang tersebut, menurut akun @infokomando adalah efek dari Gravitasi Bulan dan Matahari.
"Efek kombinasi gravitasi Bulan dan Matahari pada pasang surut air laut itu dinamakan spring tide (pasang laut purnama)," tulis @infokomando selanjutnya.
Sebelumnya, GBT dilaporkan terjadi pada Rabu (26/5). GBT terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.
Hal itu terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah (Blood Moon).
Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee) maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir untuk mewaspadai potensi banjir ROB atau banjir pesisir yang terjadi mulai 26-31 Mei 2021.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menyebutkan kondisi angin di beberapa perairan Indonesia mengalami kecepatan cukup tinggi.
"Angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km/jam di beberapa perairan Indonesia, mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang," kata Eko.
Editor: Abdullah Mu'min