Network
MANTRA SUKABUMI - Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban turut mengomentari kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
MS Kaban merasa miris dengan kepemimpinan Jokowi karena saat ini Indonesia sedang diambang kebangkrutan ekonomi.
MS Kaban menyebutkan hal itu ditandai dengan hutang yang menumpuk, korupsi merajalela dan jumlah pengangguran yang terus meningkat.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Hari ini Minggu 30 Mei 2021: Mudah dan Praktis!
MS Kaban mengatakan bahwa Jokowi sebagai kepala negara harus bertanggung jawab dengan kondisi saat ini.
Selain Jokowi juga tanggung jawab para menteri dan partai pendukungnya.
MS Kaban mengungkapkan bahwa kondisi saat ini nyata rakyat sedang kesulitan secara ekonomi.
"Kebangkrutan (tekor) ekonomi Indonesia, utang ugal-ugalan,korupsi jor-joran, pengangguran adalah tanggung jawab Jokowi Presiden RI bersama menteri demikian pula parpol pendukungnya," tutur MS Kaban sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @MSKaban3 pada 30 Mei 2021.
"Derita beban hidup rakyat semakin berat, itu fakta," ucap MS Kaban.
Baca Juga: Baca Komik Online Manga Black Clover Chapter 295: Pertarungan Asta Melawan Iblis
MS Kaban mengungkapkan haruskah Jokowi diadili, dan masihkah rakyat percaya Jokowi dan partai pengusungnya.
"Masihkah rakyat percaya Presiden parpol pengusung?? dan Adili Presiden?," ujar mantan Menteri Kehutanan tersebut.
Sebelumnya Pakar Ekonomi dan juga mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lee Ji-Ah Pemeran The Penthouse 3, Benarkah Tiga Kali Menikah?
Rizal Ramli mengatakan maunya ekonomi Indonesia meroket tapi malah jadi tekor.
Menurut Rizal Ramli karena kebijakan ekonomi Indonesia terbalik.
Kemudian Rizal Ramli mengungkapkan alasannya, adalah harusnya pemerintah pompa terkait daya beli masyarakat kelas bawah dan menengah.
Tetapi menurut Rizal Ramli malah kemudahan dan pengurangan pajak diberikan bagi kalangan atas.***
