Mardani Ali Sera: Presiden Jokowi Tidak Punya Kemauan Politik untuk Tuntaskan Polemik KPK

- 7 Juni 2021, 19:11 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. /Instagram.com/@mardanialisera.



MANTRA SUKABUMI - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menanggapi polemik panas di tubuh KPK, harus segera ada tindakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Mardani Ali Sera, Jokowi tidak punya kemauan politik dalam hal ini, mestinya harus ada kemauan agar masalah tidak berlarut-larut.

Hal ini disampaikan Mardani Ali Sera melalui akun Twitter pribadinya pada Senin, 7 Juni.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Denny Darko Sebut Gisel dan Gading Marten Tengah Memikirkan Ingin kembali Bahkan Lebih dari Cinta

"Presiden mesti punya kemauan politik agar hal ini tidak berlarut2, ambil tindakan pak @jokowi," kata Mardani, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @MardaniAliSera pada Senin, 7 Juni 2021.



Mardani Ali Sera menegaskan jangan sampai masalah ini menguras energi bangsa tanpa ada ujung penyelesaian.

"Jangan biarkan energi bangsa terkuras untuk mengoreksi/merespon kebijakan seperti ini. Tp disaat yg sama korupsi kian masif," ujarnya.

Alasan Mardani Ali Sera meminta Presiden untuk menyelesaikan polemik ini, karena menurut penilaainnya, 75 Pegawai KPK memiliki integritas yang sangat baik.

"Miris jika melihat labelling merah yang dialamatkan pegawai2," ucapnya.

Mardani Ali Sera juga meminta Presiden untuk mempertimbangkan pengabdian dari 75 pegawai KPK.

Baca Juga: Resmikan BLMI, Erick Thohir: Harus Serius, Direksi dan Komisaris Siap Diangkat Harus Siap Juga Dicopot

"Mereka yg sudah mengabdi selama bertahun2 hanya dinilai dalam 3 jam. Sementara koruptor masih dibina dan diberikan penyuluhan anti korupsi jika melihat program penyuluhan bagi napi koruptor," imbuhnya.

Bukan hanya itu, menurut mardani ada kejanggalan saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menyebabkan kontroversial.

"Belum lg terkait siapa yg menjadi pewawancara pada saat tes TWK dilakukan? Krn menurut berbagai informasi, para pewawancara tsb tidak memperkenalkan diri saat memulai wawancara & beberapa pertanyaannya pun banyak yg kontroversial," katanya.

"Siapa yg bertanggung jawab?," kata Mardani Ali Sera mengakhiri.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x