Anies Baswedan juga tak lupa tuliskan sajak yang terukir di makam Tjut Nyak Dien yang merupakan pahlawan asal Tanah Rencong, namun juga sangat dihormati warga Sumedang, tempat dirinya diasingkan oleh penjajah Belanda.
Dalam film Tjut Nyak Dien, dirinya ditangkap Belanda pada tahun 1906 dan kemudian diasingkan ke Sumedang sebab khawatir membangkitkan semangat rakyat Aceh.
Selama dua tahun dalam masa pengasingan, ia habiskan waktu untuk mengajari penduduk membaca alquran dan bahasa Arab hingga ia wafat pada tahun 1908.
Makam Tjut Nyak Dien sendiri baru ditemukan kembali pada tahun 1959. Hal itu berkat pencarian Gubernur Aceh Ali Hasmy dari data yang ditemukan di Belanda.
Tjut Nyak Dien wafat pada 6 November 1908. Meskipun tidak lama ia berada di Sumedang, namun semangatnya tetap digelorakan warga Sumedang hingga hari ini.*