Namun, mantan Kepala Bais itu mengatakan jika wacana tersebut muncul karena dahulu teknologi di bidang intelijensi dalam negeri belum secanggih hari ini.
“Akhirnya menjadi anekdot itu karena dulu teknologinya belum canggih, HT-nya besar, pistolnya besar. Jadi kalau keliatan nongol,” ujarnya.
“Ada yang nggak disengaja, ada yang sengaja. Jadi kadang biar takut kan itu orang, nggak dikasih informasi, awas lho,” lanjutnya.
Mantan Kepala Bais yang mulai menjabat pada 2017 lalu itu juga mengatakan jika wacana intel yang menyamar menjadi tukang jualan makanan terjadi di luar negeri.
“Dimana-mana pun ada, di luar negeri juga ada,” tandasnya.***