Sanjung Kebijakan Lockdown di Malaysia, Gus Umar: di Indonesia Tak akan Ada

- 19 Juni 2021, 20:17 WIB
Sanjung Kebijakan Lockdown di Malaysia, Gus Umar: di Indonesia Tak akan Ada./*
Sanjung Kebijakan Lockdown di Malaysia, Gus Umar: di Indonesia Tak akan Ada./* //* mantra sukabumi/Twitter.com



MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar, membandingkan kebijakan lockdown di Malaysia dan Indonesia.

Menurut Gus Umar, Malaysia mementingkan rakyatnya sehingga memberlakukan lockdown, sedangkan Indonesia mementingkan sektor ekonomi.

Pernyataan terkait lockdown di Malaysia dan Indonesia tersebut, dipaparkan Gus Umar melalui akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Arief Poyuono Geram: ini Gila Gubernur di Jawa Copras Capres, Pencitraan Saja, Angka Covid Naik, Malu Tau Gak

Gus Umar menuturkan, Pemerintah Malaysia memberlakukan kebijakan lockdown Covid-19 hingga akhir Juni 2021 ini.

"Demi rakyatnya Malaysia lockdown sampai tanggal 28 Juni lebih 2 minggu," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @UmarAlChelsea pada 19 Juni 2021.

Cuitan gus umar./*
Cuitan gus umar./* Tiwtter.com


Dirinya kemudian menyinggung Pemerintah Indonesia. Menurutnya, pemerintah saat ini lebih mementingkan ekonomi dibandingkan kesehatan masyarakat.

"Di Indonesia tak akan ada lockdown demi ekonomi tetap jalan," tambah Gus Umar.

Gus Umar kemudian bertanya kepada followers-nya di Twitter, apakah mereka lebih memilih lockdown atau mempertahankan sektor ekonomi.

Baca Juga: Inilah Link Live Streaming Portugal vs Jerman Euro 2021 Malam ini di Mola TV Langsung Akses Disini

"Kemanusiaan vs ekonomi. Kalian di pihak yang mana?" cuitnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Indonesia memperpanjang kembali Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Melalui Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, PPKM mikro akan diberlakukan dari 15 hingga 28 Juni 2021.

Berbeda dengan negara tetangga, Pemerintah Malaysia lebih memilih tindakan yang lebih serius, yakni memberlakukan lockdown total secara nasional.

Lockdown total tersebut diberlakukan Pemerintah Malaysia selama dua pekan hingga 28 Juni 2021 mendatang, sejak diberlakukan pada awal bulan ini.

Pada awal Juni 2021 lalu, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, menuturkan lockdown total yang lebih ketat ini dilakukan usai kasus Covid-19 meningkat.

Dilaporkan dari 25 hingga 27 Mei 2021 lalu, Pemerintah Malaysia mencatat tambahan kasus Covid-19 mencapai lebih dari 7.000.***

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x