Tokoh Muhammadiyah Sebut Indonesia Krisis Negarawan, Buya Syafi'i: Pentingkan Kepentingan Partai

- 20 Juni 2021, 19:22 WIB
Buya Syafii Maarif selaku mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah
Buya Syafii Maarif selaku mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah /Dok. Humas Polda Jateng/

MANTRA SUKABUMI - Tokoh kharismatik Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Syafi'i menyebut Indonesia sedang krisis negarawan.

Buya Syafii mengatakan saat ini para elit politik lebih mementingkan kepentingan partai dibanding kepentingan rakyat.

Hal tersebut disampaikan Buya Syafi'i dihadapan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berkunjung ke kediamannya.

Baca Juga: Dukung Jokowi 3 Periode, Burhanuddin Muhtadi Tegaskan Qodari Sudah Keluar dari Himpunan Survei

Baca Juga: Dukung Jokowi 3 Periode, Berikut Biodata dan Profil M Qodari Lengkap Umur dan Kiprahnya di Dunia Survei

Menurut Buya Syafi'i, Indonesia merupakan negara yang menganut sistem presidensil, namun tampak terlihat seperti parlementer.

Akibatnya lanjut Buya Syafi'i, kabinet diisi berdasarkan dominasi partai bukan berdasarkan meritokrasi (keahlian).

“Partai-partai itu kan haluannya tidak sama. Mereka punya kepentingan strategi masing-masing. Jadi, karena ini kan presidensial tapi terasa seperti parlementer. Itu sulit sekali, sangat sulit. Itu salah satu bentuk. Tapi itu hasil politik, mau apa? ” ujar Buya Syafi'i dikutip mantrasukabumi.com dari laman muhammadiyah.or.id pada Minggu, 19 Juni 2021.

Ya, tentang krisis (negarawan). Tantangan kita kan berat. Covid, korupsi masih merajalela begini. KPK juga tidak seperti kita harapkan. Hukum juga begitu,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x