Anies Baswedan Sampaikan Alarm Bahaya: Jika Tidak Kita Respon Mungkin Jakarta Kolaps Hari Ini

- 25 Juni 2021, 04:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan arahan untuk menaggulangi penyebaran Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan arahan untuk menaggulangi penyebaran Covid-19. /Instagram.com/@aniesbaswedan

MANTRA SUKABUMI - Kasus lonjakan Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah menyampaikan alarm bahaya kasus Covid-19 sejak 10 hari lalu, tepatnya 13 Juni 2021.

Sebab lanjut Anies, Seandainya tidak segera direspon alarm itu, mungkin DKI Jakarta hari ini sudah kolaps.

Baca Juga: Air Mata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tak Berhenti Mengalir: Dia Minggu Lalu Sehat Pak

Baca Juga: Mengharukan, Anies Baswedan Bagikan Momen Pemakaman 180 Pasien Covid-19 yang Menyayat Hati

Anies juga mengatakan Ibu kota saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra sebab telah melampaui puncak kasus aktif pada Januari lalu.

Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun Instagram pribadinya menanggapi kasus lonjakan yang luar biasa.

"Pemprov DKI telah dan akan terus bekerja keras menambah kapasitas pelayanan kesehatan kita utk mengantisipasi lonjakan ini," tulis Anies.

"Di awal Juni ada 106 RS rujukan COVID-19 di Jakarta, sekarang ditambah jadi 140 RS. Dari 6694 tempat tidur utk isolasi, ditambah jadi 8524," lanjutnya.

Namun lanjut Anies, penambahan itu belum cukup, sebab setelah ditambah pun langsung terisi hingga 90%.

"Garis warna hitam adalah jumlah tempat tidur khusus pasien Covid di rumah sakit se-Jakarta. Warna biru adalah jumlah pasien covid di kamar isolasi, dan warna merah adalah jumlah pasien covid di ICU," bebernya.

Grafik jumlah pasien dan ketersediaan tempat tidur di 140 RS yang merawat pasien Covid-19
Grafik jumlah pasien dan ketersediaan tempat tidur di 140 RS yang merawat pasien Covid-19

Hal itu disebabkan adanya varian baru virus corona yang laju penularannya jauh lebih cepat dari peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Beredar Meme Sudutkan AHY Soal Habib Rizieq, Andi Arief: Tak Akan Biarkan Ketidakadilan Terjadi

Anies menegaskan pihaknya sangat serius dalam melakukan testing, hal itu dibuktikan dengan jumlah testing 13,5 kali lipat dari standard minimal WHO.

Hal itu lanjut Anies, bertujuan agar cepat dapat mendeteksi dan menyelamatkan orang2 yg berisiko.

"Kami tdk mau mengurangi testing agar terkesan baik-baik saja. Jakarta memang sedang tdk baik-baik saja," singgungnya.

Bahkan menurut Anies, data jumlah testing dan tracing ini hari ini, 45 persen dari kegiatan testing di seluruh Indonesia ada di DKI Jakarta.

"Ini semua dikerjakan demi melindungi dan demi keselamatan warga Ibu kota," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta dengan Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya melakukan apel siaga Patroli Skala Besar Gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Minta Habib Rizieq Divonis 10 Tahun, Guntur Romli: Kalau Minta Dipenjara Seumur Hidup Baru Karena Kebencian

Hal tersebut sebagai langkah intervensi bersama masyarakat dalam mengurangi lonjakan kasus Covid-19.

Pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih disiplin menerapkan 3M (mencuci tangan/ memakai masker/ menjaga jarak) dan segera divaksinasi.

Selain itu, pihak Pemprov bersama penegak hukum mengaku akan terus mendisiplinkan dan melakukan penindakan, penegakan aturan protokol kesehatan PPKM Mikro di seluruh wilayah DKI Jakarta.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram @aniesbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah