Inilah 6 Fakta Karomah Abuya KH Uci Turtusi Seorang Ulama Kharismatik Teman Dekat Gus Dur

- 29 Juni 2021, 11:15 WIB
Inilah 6 Fakta Karomah Abuya KH Uci Turtusi Seorang Ulama Kharismatik Teman Dekat Gus Dur./*
Inilah 6 Fakta Karomah Abuya KH Uci Turtusi Seorang Ulama Kharismatik Teman Dekat Gus Dur./* //* Mantra Sukabumi /Tangkapan Layar Twitter.com/ @___k1n9f4t1Ra7a

MANTRA SUKABUMI - Disini tersedia 6 fakta karomah Abuya KH Uci Turtusi seorang ulama kharismatik teman dekat Gus Dur.

Abuya KH. Uci merupakan ulama yang karismatik beliau juga ulama yang disegani masyarakat sehingga namanya banyak dikenal dikalangan masyarakat khususnya di daerah Banten.

Bahkan ulama-ulama luar negeri pun banyak yang berdatangan ke kediaman Abuya KH Uci Turtusi, Semua orang telah mengetahui bahwa telah nampak tentang karomah beliau.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

KH. Uci Turtusi sangat berjasa besar karena telah mengharumkan bangsa Indonesia terutama Kabupaten Tangerang Banten.

Dikutip mantrasukabumi.com dari Kanal YouTube KERAMAT WALI pada Selasa, 29 Juni 2021. Berikut 6 fakta karomah Abuya KH. Uci Cilongok Tangerang Banten:

Abah Uci Turtusi wafat pada 6 April 2021, di Cilongok, Tangerang, Banten. Abuya KH Uci Turtusi putra dari Abuya Dimyati yang terkenal di Banten.

Dengan keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada KH. Uci Turtusi, hati umat islam merasa rindu untuk bertemu.

Silaturahmi dengan sosok sang ulama ini, dengan kepiawaiannya menyampaikan dan mengajarkan ilmu agama dengan ikhlas, sehingga tausiyah yang disampaikan sangat jelas dan mudah dipahami oleh para jamaah.

1. DISEGANI MASYARAKAT

KH.Uci Turtusi adalah tokoh ulama besar yang sangat dihormati dan disegani oleh semua kalangan masyarakat, beliau sangat berjasa besar karena telah mengharumkan Bangsa Indonesia terutama kota Tangerang-Banten. Dengan keistimewaan dan karomah yang diberikan Allah SWT kepada KH. Uci Turtusi.

Baca Juga: Heboh Pemanggilan BEM UI, Netizen Bongkar Kesalahan Surat Rektorat Tersebut, Simak Apa Saja?

2. KECURAHAN BERKAH

Suatu ketika saat beliau mondok di Abuya Yusuf Caringin. Beliau pernah ditegur dan dimarahi oleh KH. Opang, yakni adik ipar Beliau yang saat itu menjadi Lurah kobong disana. KH. Opang marah karena melihat beliau malas-malasan jarang mengaji, kemudian beliau sempat ditanya

“Beliau tinggalnya dimana"? tanya Abah Opang
“Di Cilongok” jawab Beliau.
“Dekat dengan tempat Abuya Dimyati?” tanya Abah Opang
“Ya.. dekat” jawab beliau.
“Makanya ente jangan malu-maluin orang Cilongok, ngaji yang benar, kalau gak serius lebih baik pulang” hardik Abah Opang.
“Ya…siap” jawab Beliau.

Kemudian setelah belasan tahun dan saat KH. Opang mau menikahi adik Beliau. Sang istri belum mau naik ke panggung pelaminan sebelum ketemu abang nya yang belum sampai di rumah yaitu Abuya Uci. Dan saat itu beliau kaget ternyata santri yang sering dimarahi sewaktu mondok adalah calon kakak iparnya yakni Abuya Uci.

3. MURIDNYA SELALU BERTAMBAH

Abuya KH. Uci Turtusi adalah penerus ayah nya Alm KH. Dimyati yang mengajar pengajian mingguan, jamaah yang hadir setiap minggu selalu memadati Kp. Cilongok tepatnya di Pesantren, parkir mobil dan motor para jamaah sudah tidak tertampung di satu tempat, sehingga kendaraan banyak parkir ditempat yang lumayan jauh.

4. KOMITMEN TINGGI ILMU AGAMA

KH. Uci Turtusi adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyah yang berdiri sejak tahun 1957 M. Didirikan oleh seorang ulama besar di wilayah Kabupaten Tangerang, bernama KH. Dimyati (almarhum).
Merupakan seorang ulama yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga tradisi kepesantrenan yang saat ini juga dilanjutkan oleh putra beliau, KH. Uci Turtusi sejak sepeninggalnya di awal tahun 2001.

5. KETAWADHUAN YANG TINGGI

KH. Uci Turtusi berguru kepada 32 orang guru selama 32 tahun, lama mondoknya beliau di suatu tempat berbeda-beda, ada yg 3 tahun bahkan ada yg cuma 1 hari, apabila sudah banyak orang yang tahu bahwa Beliau adalah anak Abuya Dimyati Cilongok, maka Beliau akan pindah.

Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur Sarankan NU Keluar dari Kekuasaan, Edhie Massardi: Diolok-olok Hilang Kehormatan

6. MEMILIKI DUA RAGA

Dikisahkan saat beliau mondok di Abah Yusuf Caringin, semenjak pagi, Mang Uci mengobrol dengan Mang Hadi (Anak abuya Yusuf).

Segerombolan santri datang menghampiri mereka dan menegur kepada Mang Uci mengapa tidak mengajak mereka sowan kepada salah satu kyai hikmah di Tangerang?

Tapi beliau mang Uci selalu mengelak bahwa semenjak tadi pagi beliau hanya berdua saja mengobrol dengan Mang Hadi. Hal tersebut dibenarkan pula oleh Mang Hadi.

Usut punya usut, ternyata segerombolan santri itu habis sowan dari Kiai Hikmah tersebut dan mengatakan bahwa baru saja seorang santri bernama Mang Uci pulang. Dan dia hanya diberi 3 iket singkong.

Mang Hadi juga ikut penasaran, sebab semenjak pagi mengobrol dengan Mang Uci tetapi 3 iket singkong itu juga ada di kamar Mang Uci.

Begitulah semenjak masih muda beliau Abah KH.Uci Turtusi sudah menampakan karomahnya.
Wallahu A’lam.***

 

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah