Soal Jokowi yang Ingatkan Sopan Santun Saat Kritik, Fiersa Besari: Susah Emang Jadi Warga Negara

- 30 Juni 2021, 21:21 WIB
Fiersa Besari
Fiersa Besari /Instagram @fiersabesari/



MANTRA SUKABUMI - Musisi Tanah Air, Fiersa Besari ikut menanggapi tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal budaya memberi kritik.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan masyarkaat soal sopan santun saat melayangkan kritik. Hal tersebut pun menjadi sorotan Fiersa Besari.

Tanggapan soal Presiden Jokowi yang ingatkan sopan santun saat kritik ini, disampaikan Fiersa Besari melalui akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Fiersa Besari: Banyak Paradoks di Negeri Ini, Izin Resepsi Sulit, Pernikahan Seleb Dihadiri Pemimpin Negara

"Diingetin baik-baik, tersinggung. Dikasih saran, tersinggung," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @FiersaBesari pada 30 Juni 2021.

"Dikritik, tersinggung. Disarkasin, tersinggung. Dimaki, langsung bawa-bawa pasal," lanjut pelantung lagu 'Celengan Rindu' tersebut.

Menurut Fiersa Besari, jika segala upaya untuk membangun dipermasalhkan, maka akan sulit menjadi warga negara Indonesia.

"Susah emang jadi warga negara," cuitnya.

Ia juga menyinggu para pemimpin negara, yang pada pemilu meminta suara rakyat, namun disaat terpilih, rakyat yang bersuara justru dibuat diam.



"Tiap pemilu diminta suaranya, giliran bersuara dibungkam," pungkas Fiersa Besari.

Dilaprokan, Presiden Jokowi telah menganggapi kritik yang dilayangkan kepadanya pada Selasa, 29 Juni 2021 di Istana Merdeka.

Kritik tersebut seperti diketahui dipaparkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), melalui akun Twitter resmi mereka.

Presiden Jokowi menegaskan, kritik merupakan bentuk ekspresi mahasiswa yang diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia.



"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan Instagram @sekretariat.kabinet pada 29 Juni 2021.

Baca Juga: Setelah BEM UI dan UGM, Kini Universitas Yarsi Tuding Presiden Jokowi Suka Obral Janji Manis

Maka dari itu, ia tidak mengimbau pihak universitas untuk membungkap suara-suara pasa mahasiswanya.

"Jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," lanjut Presiden Jokowi.

Kendati demikian, Presiden mengatakan, walaupun melayangkan kritik, namun sopan santun tetap harus dijunjung tinggi.

"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan," tuturnya.***




Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x