Zidane membawa kebanggaan Prancis juara dunia. Apalagi kalau tidak salah, waktu itu ada 3 pemain muslim di Timnas Prancis.
Orang mengira, warga Prancis tidak membenci Islam itu menunggu toleransi beragama lewat buku-buku, ternyata tidak, justru karena pemain sepak bola coba!!
Sampai jurnal-jurnal di Prancis setelah juara dunia, “Siapa bisa membenci orang Aljazair? Mereka harga kita, mereka martabat kita.”
Dahulu, pemain di Inggris kalau mau shalat atau puasa itu susah. Terus mereka mau meminta hak ketika musim puasa.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah Arafah 8 dan 9 Dzulhijjah, Jelang Idul Adha 2021
Tapi, menjadi mudah di luar dugaan. Manchester City dibeli oleh Sulaiman al-Fahim (pengusaha asal Uni Emirat Arab), ya sudah mau apa kalau yang punya (klub) adalah seorang muslim.
Akhirnya sekarang ada masjid, mau apa coba? Segampang itu kalau Allah mengubah dunia. Makanya disebut:
يَا مُحَوِّلَ اْلأَحْوَالِ، حَوِّلْ حَالِي إِلَى أَحْسَنِ اْلأَحْوَالِ
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Semua itu kita ikhtiari, tetap yakin Allah yang punya cara.
Dalam sejarah yang terkenal, Islam masuk di Indonesia bukan lewat ustad, tapi lewat pedagang.