Network
MANTRA SUKABUMI - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan akan merazia gudang penimbun obat terutama obat tetapi Covid-19.
Luhut menyatakan bahwa kelangkaan obat di pasaran diduga ada oknum yang menimbun.
Menanggapi ancaman Menko Kemaritiman dan Investasi ini, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan merasa heran karena akan razia malah dibocorkan terlebih dahulu.
Baca Juga: Lowongan Kerja Juni 2021: PT Shopee International Indonesia Butuh Cepat Lulusan SMA, Usia Maksimal 35 Tahun
Bahkan Susi Pudjiastuti pun menyebutkan emoticon karakter yang sedang menepuk jidat.
“Razia kok kasih tahu 3 hari lagi,” cuit Susi Pudjiastuti, dikutip mantrasukabumi.com, dari akun twiternya, Selasa, 6 Juli 2021.
Susi Pudjiastuti menyebutkan karena sudah dikasih tahu besar kemungkinan obat-obat itu bakal disembunyikan terlebih dahulu.
Mantan Menteri kelautan ini menambahkan, kalau razia sudah dikasih tahu pasti diumpetin atau dipindah ketempat yang lebih aman.
“Ya bisa dipindah dan diumpetin. Masa razia dikasih tahu,” tutur Susi Pudjiastuti.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan waktu tiga hari kepada para penimbun obat berhenti memainkan harga.
Dalam beberapa hari terakhir, terpantau harga obat-obatan yang biasa dipakai untuk terapi Covid-19 mengalami kenaikan harga yang meroket.
Menko Luhut menjelaskan naiknya obat-obatan untuk terapi Covid-19 disebabkan adanya pihak yang memainkan harga obat demi keuntungan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Alihkan Dana Infrastruktur untuk Tangani Covid-19, Susi Pudjiastuti Beri Tanggapan ini
"Apabila dalam tiga hari ke depan kami masih mendapatkan ada harga-harga obat yang cukup tinggi, atau terjadi kelangkaan, maka kami akan mengambil langkah tegas merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi," kata Menko Kemaritiman dan Investasi ini.
Luhut menambahkan, bahwa dirinya paling lambat hari Rabu akan merazia seluruh gudanh obat yang diduga melakukan penimbunan.
Melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meroket, pasien yang kesulitan mendapatkan perawatan di rumah sakit sehingga harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sementara obat terapi Covid-19 saat ini langka dipasaran, kalaupun ada harganya begitu fantastis.***
