Zubairi Djoerban Sarankan Masyarakat Berhenti Konsumsi Ivermectin, Jangan Percaya Pada Hal Ajaib

- 7 Juli 2021, 16:23 WIB
Unggahan Zubairi Djoerban./*
Unggahan Zubairi Djoerban./* /?* Mantra Sukabumi /Tangkapan Layar Twitter.com / @ProfesorZubairi

 

MANTRA SUKABUMI - Ivermectin merupakan obat yang dipercaya masyarakat bisa menangkal virus Covid-19, sehingga obat tersebut menjadi langka dipasaran dan harganya pun sangat mahal.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban angkat bicara dalam hal ini.

Dia menyarankan agar masyarakat tidak mengkonsumsi obat Ivermectin untuk penyakit virus Covid-19. Sebab, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah tentang kemanjuran obat tersebut.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

"Tentang Ivermectin. Berhentilah percaya pada hal-hal ajaib yang menjejali kami dengan instan. Sabar dulu. Masih belum ada bukti ilmiah tentang kemanjuran Ivermectin untuk Covid-19. Sebagai dokter, saya tidak akan menyarankan sesuatu yang dasar ilmiahnya belum diakui," Cuit Prof Zubairi, dikutip mantrasukabumi.com, dari akun twitternya, Rabu, 7 Juli 2021.


Dirinya melanjutkan, beberapa waktu lalu kementerian kesehatan India telah mengubah pengobatan yang diresepkan untuk pasien Covid-19. Menurut pedoman baru, penggunaan Ivermectin telah dihapus sepenuhnya. Kasus Covid-19 di India tidak turun drastis karena Ivermectin. Itu karena mereka melakukan lockdown yang intens.

Sementara di Amerika Serikat, Ivermectin amat tidak dianjurkan untuk pengobatan Covid-19. Lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Eropa, juga melarang Ivermectin terkecuali untuk uji klinis.

Lebih lanjut, Ketua Satgas Covid-19 IDI ini menyatakan, di Indonesia BPOM masih melakukan uji klinis terhadap Ivermectin dan belum mengizinkan obat tersebut sebagai obat Covid-19. Yang krusial, dokter-dokter di Indonesia tidak boleh memakai Ivermectin untuk pengobatan Covid-19 sebelum izin BPOM keluar. "Dokter saja tidak boleh, apalagi masyarakat. Ingat, Ivermectin adalah obat keras," ujarnya.

Halaman:

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah