Seorang Pemuda Kehilangan Ayah saat Antri Oksigen, Jansen Sitindaon: Turut Berduka, Sedih Baca Twitt ini

- 10 Juli 2021, 15:28 WIB
Seorang Pemuda Kehilangan Ayah saat Antri Oksigen, Jansen Sitindaon: Turut Berduka, Sedih Baca Twitt ini./
Seorang Pemuda Kehilangan Ayah saat Antri Oksigen, Jansen Sitindaon: Turut Berduka, Sedih Baca Twitt ini./ //Tangkap layar YouTube/Najwa Shihab//



MANTRA SUKABUMI - Elit Demokrat, Jansen Sitindaon sedih membaca sembuah twitt yang menceritakan seorang pemuda yang kehilangan ayah.

Dalam cuitan yang dilihat Jansen Sitindaon diceritakan seorang oemuda tersebut kehilangan sang ayah saat sedan antri untuk mendapatkan oksigen.

Jansen Sitindaon pun turut berduka cita atas wafatnya seorang ayah dari pemuda tersebut.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Politisi Partai Demokrat itu berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi dikemudian hari.

"Sedih benar baca twitt ini. Turut berduka teman. Semoga hal ini tidak berulang lagi," ujar Jansen seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @jansen_jsp pada Sabtu, Juli 2021.

 

Pesan itu pun disampaikan Jansen kepada Kementerian Kesehatan Relublik Indonesia dan BNPN.

"Cc: @KemenkesRI @BNPB_Indonesia," tulisnya.

Cerita senada soal kehabisan oksigen juga pernah terjadi pada teman dari dr Tirta Mandiri Hudi.

Dokter nyentrik itu mengatakan bahwa jika dirinya tahu persis perjuangan sahabatnya demi menolong sang ayah yang terpapar Covid-19.



"Saya cerita dikit perjuangan dia selama seminggu terakhir untuk papa nya. Calvin, salah satu temen motoran di bandung," sambungnya.

Calvin berkeliling rumah sakit di Bandung berjuang dari beberapa hari terakhir demi sang ayah, namun sayang rumah sakit penuh semua.

Hingga akhirnya Calvin minta tolong pada dr Tirta untuk mencarikan kamar, namun kondisi rumah sakit memang penuh.

Baca Juga: Diundang Horman Paris, dr Lois Tidak Percaya COVID-19, dr Tirta: Virus Difitnah, Berarti Virus Bisa Keberatan

"Termasuk saya diminta tolong cari kamar itu berat banget antrinya," lanjut dr Tirta sambil menambahkan emotion menangis.

Karena tak kunjung mendapatkan rumah sakit, Calvin akhirnya memutuskan merawat sang ayah di rumah.

"Akhirnya karena antrian, dan gak kunjung dapet RS, calvin memutuskan merawat papanya di rumah, dari pada nunggu di depan IGD," tuturnya.

Selama merawat itulah, Calvin bolak balik ke gudang pengisian tabung oksigen termasuk konsultasi dengan dokter setiap saat.

"antri bolak balik ke gudang pengisian tabung oksigen. Konsul tiap saat ke DPJP dan dokter yang dikenalnya via telemedisin," kenangnya.

Karena itulah, dr Tirta mengaku dirinya tahu perjuangan yang dilakukan sang sahabat.

Namun akhirnya bapaknya kembali kepada sang khalik, meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x