MANTRA SUKABUMI - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengaku dirinya bersedih.
Hal itu disampaikan Zubairi saat dirinya melihat antrian yang begitu panjang masyarakat yang ingin mendapatkan oksigen.
Ini bukan antrean konser musik. Ini antrean panjang orang-orang yang berusaha mendapatkan oksigen," tulis Prof Zubairi.
Sementara keluarga mereka lanjut Prof Zubairi, pasti sedang menunggu oksigen itu di rumah sakit atau di rumah.
"sementara keluarga yang mereka cintai sedang menunggu oksigen itu di rumah atau rumah sakit. Miris," lanjut Prof Zubairi.
Prof Zubairi menambahkan antrian itu terjadi di Jakarta. Ia lantas mendoakan mereka lekas sehat.
"Foto saya ambil di Jalan Minangkabau, Jakarta, kemarin. Doa saya untuk mereka," ungkapnya.
Sebelumnya, Prof Zubairi juga menyoroti kasus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.
Ia mengatakan hari minggu yang lalu merupakan hari yang sangat suram selama pandemi Covid-19 terjadi.
Baca Juga: 5 Tanda Kekurangan Vitamin D yang Patut Diwaspadai, Salah Satunya Merasa Letih dan Keringat
Kematian 1007 orang karena Covid-19 merupakan rekor kematian harian Covid-19 tertinggi di dunia.
"Ahad kemarin adalah hari yang suram. Covid-19 merenggut 1007 nyawa di Indonesia yang merupakan rekor kematian harian Covid-19 tertinggi di dunia," katanya.
Ia lantas meminta masyarakat untuk berhenti menjadi antisains, apalagi hingga meremehkan dan tidak mempercayainya.
"Lebih dari itu, angka itu bukan anonim. Ada nama sahabat saya, keluarga Anda, atau orang tua Anda. Berhentilah menjadi antisains," tandasnya.***