MANTRA SUKABUMI - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan kembali disorot netizen.
Setelah sebelumnya mengaku pandemi Covid-19 menjadikan dirinya banyak waktu untuk nonton sinetron Ikatan Cinta, kini kembali menuai reaksi netizen saat berbicara soal vaksin.
Melalui akun Twitter pribadinya, Mahfud MD menjelaskan panjang lebar terkait kondisi vaksinasi bahkan tenaga kesehatan.
Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Protes Penindakan PPKM: Jangan Langsung Main Denda dan Harus Manusiawi
Presiden menetapkan, tdk ada vaksin berbayar, semua vaksinasi gratis utk rakyat. Sejak awal kebijakannya begitu. Semula ide vaksin berbayar muncul krn ledakan Covid varian Delta. Pemerintah menggencarkan vaksinasi, vaksin ada tp tenaga vaksinator tdk cukup. Terjadi antrean rakyat
Tenaga medis tak cukup. TNI, POLRI, BIN turun tangan melatih vaksinator dan turun ke rakyat. Tp tetap bnyk yg tak terlayani, banyak yg sdh antre tp tak bs terlayani saking banyaknya. Muncul ide dari swasta yg akan membelikan utk karyawannya dan menyelenggarakan vaksinasi sendiri.
Idenya Swasta akan memvaksinasi dan mencetak vaksinator sendiri agar industri dan sektor2 esensial bs bekerja. Pelaksanaannya tdk menggunakan APBN dan vaksin Pemerintah. Tp timbul reaksi penolakan yg keras. Menampung aspirasi itu, Presiden melarang program vaksinasi berbayar.
Utk mencapai 70 jt tervaksin September ini, Pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mhs kedokteran sbg vaksinator. Tp itu tak mudah. Menyuntikkan vaksin itu tak cukup 5 menit perorang. Yg akan divaksin hrs dicek dulu tensi dan kimia darahnya agar agar bisa menerima vaksin.