3 Provinsi ini Jadi Fokus Percepatan Vaksinasi, Akibat Jumlah Suntikan yang Masih Rendah

- 17 Juli 2021, 20:26 WIB
3 Provinsi ini Jadi Fokus Percepatan Vaksinasi, Akibat Jumlah Suntikan yang Masih Rendah
3 Provinsi ini Jadi Fokus Percepatan Vaksinasi, Akibat Jumlah Suntikan yang Masih Rendah /Pixabay/huntlh

MANTRA SUKABUMI - Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk memfokuskan percepatan vaksinasi pada 3 provinsi.

3 Provinsi tersebut berada di Pulau Jawa, karena dengan jumlah suntikan yang masih rendah.

Presiden berharap dengan percepatan vaksinasi di 3 Provinsi tersebut maka kekebalan komunal di Pulau Jawa dapat segera terbentuk.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

“Menurut saya tiga, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten," ujar Jokowi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman setkab.go.id pada 17 Juli 2021.

"karena Jawa Barat baru 12 persen, Jawa Tengah 14 persen, Banten 14 persen, sehingga Jawa segera masuk ke herd immunity," tutur Jokowi.

" Jadi, kita harapkan di bulan Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September,” ucap Presiden Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM Darurat, melalui konferensi video, dari Istana Merdeka, Jakarta.

Sebelumnya, pemerintah mendahulukan percepatan vaksinasi di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Bali.

Hingga saat ini, penyuntikan di kedua provinsi tersebut telah mencapai lebih dari 70 persen dosis vaksin.

Baca Juga: Setelah Nonton Ikatan Cinta, Mahfud MD Kini Berbicara Soal Vaksin, Netizen: Menteri Kesehatan ya

Presiden memperkirakan pada bulan Agustus kekebalan komunal mulai terbentuk di DKI Jakarta dan Bali.

“Bali sudah 81 persen dosis vaksin yang sudah disuntikkan. DKI Jakarta sudah 72 persen. Ini saya kira bulan Agustus sudah selesai, masuk ke herd immunity,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut Kepala Negara juga menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi dengan menghabiskan stok vaksin yang tersedia.

Menkes diminta mengecek kembali stok vaksin baik di Bio Farma, Kementerian Kesehatan, maupun di daerah.

“Oleh sebab itu, saya minta kepada Menteri Kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah bahwa tidak ada stok untuk vaksin," tutur Jokowi.

"Artinya, dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan, karena kita ingin mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya,” tambahnya.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil dan Menyusui Pakai Vaksin Sinovac ? Simak Penjelasannya

Presiden menegaskan salah satu kunci dalam penanganan pandemi COVID-19 adalah dengan percepatan vaksinasi.

Stok vaksin hanya tersedia di Bio Farma, sehingga stok di tempat lain segera dihabiskan agar penyuntikan vaksin lebih cepat.

Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stoknya itu yang ada hanya di Bio Farma. Yang lain-lain cepat habiskan, cepat habiskan, sehingga ada kecepatan.

" Karena kunci, salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi, ini sesuai yang juga disampaikan oleh Dirjen WHO,” pungkas Jokowi.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah