Gubernur Jawa Barat Akui APBD Sudah Menipis, Kang Emil Lobi 70 Perusahaan Galang Dana Penanganan Covid-19

- 30 Juli 2021, 08:06 WIB
Gubernur Jawa Barat Akui APBD Sudah Menipis, Kang Emil Lobi 70 Perusahaan Galang Dana Penanganan Covid-19
Gubernur Jawa Barat Akui APBD Sudah Menipis, Kang Emil Lobi 70 Perusahaan Galang Dana Penanganan Covid-19 /

MANTRA SUKABUMI - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung dua tahun, pemerintah pusat maupun daerah terus banting tulang untuk menangani kasus ini sehingga harus menguras APBD pemprov maupun pemda.

Gubernur Jawa Barat Gubernur Ridwan Kamil mengakui bahwa APBD Pemprov Jabar sudah menipis untuk menangani pandemi Covid yang tak kunjung usai.

Untuk mengantisipasi hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berhasil mengumpulkan 70 perusahaan swasta untuk penggalangan dana, komitmen, dan kontribusi lain untuk mengurangi ketergantungan pada APBD dalam menangani Covid-19.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Penggalangan dana dikemas dalam Virtual Roundtable Meeting for COVID-19 Handling in West Java, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa, 27 Juli kemarin. Hadir sekitar 240 orang mewakili 70 perusahaan berbagai sektor baik dalam dan luar negeri.

Ridwan Kamil meminta para donatur menjamin ketersediaan oksigen bagi pasien baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang isoman di rumah atau pusat isolasi desa/kelurahan.

Untuk memenuhi kebutuhan, Jabar tidak bisa cuma mengandalkan APBD. Maka dari itu Jabar membuka pintu seluas-luasnya untuk bermitra dengan berbagai entitas dalam dan luar negeri.

"Karena dalam kalkulasi kami, hal ini tidak dapat 100 persen mengandalkan kapasitas APBD kita," ujar Gubernur Jawa Barat, dikutip mantrasukabumi.com dari laman Humas Pemprov, Jum'at, 29 Juli 2021.

Ridwan Kamil mengatakan, ketersediaan oksigen penting mengingat saat ini tidak ada yang dapat memastikan kapan pandemi berakhir.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan dengan APD Lengkap Imami Shalat Pasien Covid-19 yang Terbaring Lemah, Mengharukan

“Kebutuhan ketersediaan oksigen perlu disiapkan bukan hanya untuk memenuhi kondisi kebutuhan mendesak saat ini, melainkan juga untuk antisipasi gelombang selanjutnya,” katanya.

Jabar menerima bantuan 1.466 tabung oksigen dari PT Shopee International Indonesia yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Jabar untuk kemudian dikelola oleh Posko Oksigen Jabar.

Selain tabung, regulator, dan concentrator oksigen, masih banyak bentuk bantuan lain yang diberikan perusahaan- perusahaan tersebut seperti fasilitasi ke suplier luar negeri, bantuan pengadaan, serta dukungan transportasi. Ada juga yang memberikan bantuan vaksin hingga komitmen kucuran dana segar.

Khusus stakeholders yang memberikan dana segar, jika jadi, maka dananya akan dimaksimalkan untuk infrastruktur fasilitas oksigen.

"Apabila terdapat donasi berupa uang akan diprioritaskan untuk infrastruktur terkait fasilitas oksigen di Jabar," sebut Ridwan Kamil.

“Nantinya seluruh bentuk bantuan berupa informasi, donasi, maupun pengadaan akan diarahkan langsung ke Posko Oksigen Jabar yang diwakili Jasa Sarana,” tambahnya.

Baca Juga: Hotman Paris Buka Debat Terbuka dr Lowis Akit Aging dan dr Tirta, Melaney: Relawan Covid-19 Tanpa APD?

Donasi untuk pengadaan oksigen ini merupakan satu dari dua strategi yang sedang dijalankan pemda Prov Jabar untuk menjamin Jabar tidak kekurangan oksigen. Strategi kedua adalah dengan pembelian oksigen dari dana terbatas.

Jika dua strategi ini berhasil diharapkan menjadi model bagi provinsi lain untuk menerapkan hal yang sama. Dengan pemda yang mandiri akan meringankan beban pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19.

Seperti diberitakan, Pemprov Jabar telah menerima 700 tabung oksigen dari Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Barat dan PT Abyro Multitecno Cemerlang. Ditambah 1.500 tabung dari koneksi Gubernur di Singapura. Bantuan juga datang dari PT Krakatau Steel, PT Pupuk Sriwidjaja, Sinar Mas Group, AICO Energi, dan PT Serba Dinamik Indonesia (SDI). Tabung- tabung gas tersebut telah disalurkan ke 27 kabupaten/kota dengan prioritas daerah paling kekurangan.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: humas.jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x