MANTRA SUKABUMI - Penjelasan Gus Baha tentang hukum percaya Jimat, lalu musyrik atau tidak?
Ulama ahli Tafsir dan Al-Qur’an asal Kabupaten Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha.
Dalam suatu pengajian kitab tafsir bersama para santri Gus Baha menjelaskan tentang hukum mempercayai jimat yang dianggap musyrik oleh golongan tertentu.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Berikut penjelasan Gus Baha: dilihat mantrasukabumi.com dari akun
Orang Yahudi menganggap Sulaiman bukan nabi, tapi King of Solomon (Raja Solomon) karena orang punya kekuasaan dan istri yang banyak. Berarti bukan nabi, namun hanya raja.
Makanya, ketika Nabi Muhammad menyebut سليمان من الأنبياء (Sulaiman termasuk bagian dari para nabi), orang-orang Yahudi pada senang, “Lihat Muhammad, orang kok bodohnya seperti itu, Sulaiman kok dianggap nabi, padahal dia itu hanya seorang raja.”
Lalu ayat Al-Qur’an turun:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ
(Qur’an Surat Al-Baqarah: 102)