Betapa Indonesia lebih besar dari kepentingan sendiri/ rakyat tak patut dikorbankan demi ambisi pribadi//
Inilah sesungguhnya makna sejati dari kasepuhan/ mengutamakan yang pokok ketimbang yang printhilan//
Kita butuh sosok berpengaruh yang ikhlas jadi penengah/ bukan sibuk menembak ke segala arah//
Yang tahu kapan saatnya berkhalwat untuk membaca tanda/ dan kapan saatnya muncul untuk berkata-kata//
Ketika kata-kata itu akhirnya meluncur dari rongga dada/ kita pun mengerti bahwa kompas ternyata masih ada//
Kita berkumpul hari ini karena seseorang yang mulia/ bahwa Indonesia belum kehabisan sosok kamitua//
Sehat serta sejahteralah selalu kepada Gus Mus/ percayalah cinta kami kepadamu tulus// ***