Mbah Mijan Ingatkan Gempa Dahsyat Haiti: ASIA Termasuk Indonesia Harus Waspada, BMKG Sebut 300 Orang Meninggal

- 15 Agustus 2021, 07:30 WIB
Pemandangan gedung yang runtuh setelah gempa bumi, di Les Cayes, Haiti, dalam gambar diam yang diambil dari video yang diperoleh Reuters pada 14 Agustus 2021.
Pemandangan gedung yang runtuh setelah gempa bumi, di Les Cayes, Haiti, dalam gambar diam yang diambil dari video yang diperoleh Reuters pada 14 Agustus 2021. /Foto: via REUTERS/REUTERS TV/

MANTRA SUKABUMI - Paranormal Mbah Mijan angkat bicara gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR yang guncang negara Haiti.

Menurut Mbah Mijan, gempa dahsyat yang mengguncang Haiti tersebut sangat dekat dengan permukaan bumi.

Karena itulah ia meminta agar masyarakat yang berada di ASIA termasuk Indonesia untuk waspada.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Mbah Maimoen Minta Didoakan Meninggal di Mekkah: Seperti Sudah Direncanakan

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Wafatnya Mbah Maimoen Sudah Terlihat Sebelum Pergi Haji: Bahagia Sekali

Menurut Mbah Mijan wilayah yang berada di ASIA termasuk Indonesia bisa saja disambangi gempa berkekuatan besar juga.

"Gempa Dashyat, 7,2 SR guncang Negara Haiti. Sungguh, ini gempa yang sangat dekat dengan permukaan bumi," ujar Mbah Mijan.

"ASIA harus waspada karena bisa disambangi gempa berkekuatan besar. Pray For Haiti," sambungnya.

Seperti diketahui, gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR mengguncang Haiti pada hari Sabtu 14 Agustus 2021 pukul 08.29.10 waktu setempat atau pukul 19.29.10 WIB.

Terkait gempa tersebut, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa episenter gempa ini terletak pada koordinat 73,44° Bujur Barat dan 18,34° Lintang Utara.

Tepatnya, di darat pada jarak sekitar 12 km arah timurlaut Saint-Louis du Sud atau 126 km arah baratdaya Port-au-Prince, Ibukota Haiti, dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap Misteri Kemunculan Kera Putih di Bali dan Ribuan Ikan Melompat di Banyuwangi

Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan catatan menunjukkan bahwa gempa merusak terakhir yang terjadi di Haiti sebelumnya adalah Gempa Port-au-Prince magnitudo 7,0 pada 12 Januari 2010.

Gempa ini sangat merusak dengan jumlah korban jiwa yang sangat fantastik yaitu mencapai lebih dari 220,000 orang meninggal dunia dan lebih dari 300,000 orang menderita luka-luka.

"Gempa Haiti magnitudo 7,1 yang terjadi malam ini mengingatkan kita akan peristiwa mengerikan pada 11 tahun silam," ujar Daryono.

Karena itu, dengan menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa Haiti malam ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Gempa tersebut diakibatkan aktivitas Zona Sesar Enriquillo-Plantain Garden (Enriquillo-Plantain Garden Fault Zone - EPGFZ).

Zona Sesar ini dikenal sangat aktif secara seismik dan merupakan salah satu generator gempa kuat di Haiti yang beberapa kali memicu gempa destruktif.

Gempa besar Haiti yang bersumber di jalur sesar ini diantaranya adalah: Gempa Jamaika 1692 (M7,5) yang menghancurkan Port Royal.

Baca Juga: Benarkah Fenomena Kemunculan Kera Putih di Bali Berakhirnya Pandemi Covid-19, Ini Kata Mbah Mijan

Gempa Hispaniola 1751, Gempa Port-au-Prince 1770 (M7,5), Gempa Kingston 1907 yang merusak di Jamaika, dan terakhir adalah Gempa Port-au-Prince yang terjadi pada 12 Januari 2010 (M7,0).

Gempa besar bersejarah lainnya di Haiti adalah gempa merusak pada tahun 1860, 1761, 1684, 1673, dan 1618 yang juga berkaitan dengan aktivitas sumber gempa Zona Sesar Enriquillo-Plantain Garden.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Haiti malam M7,1 ini memiliki mekanisme sumber yang berupa kombinasi antara sesar naik dan mendatar (oblique thrust) yang mirip dengan mekanisme sumber gempa Haiti magnitudo 7,0 pada 12 Januari 2010.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x