Menurut Quraish Shihab, kata koruptor terlalu halus, seharusnya adalah rampok atau pencuri dan mereka harus dipermalukan.
"Abi gak suka kata korupsi kenapa? tanya Najwa Shihab pada Abinya itu yang dijawab terlalu halus.
"Koruptor terlalu halus, apa yang pas? Lanjut Najwa Shihab.
Baca Juga: Ustadz Hilmi Firdaus Dukung PRMN Ganti Istilah Koruptor Jadi Maling Uang Rakyat: Agar Jera
Quraish Shihab lantas menjawab dengan tegas jika kata yang pas adalah pencuri bukan koruptor.
"Kita juga menggunakan kata pencuri, itu tidak ada bedanya dengan pencuri," kata Quraish Shihab.
Ulama ahli tafsir itu lantas membandingkan dengan orang miskin yang disebut pencuri, sementara pejabat disebut koruptor.
"Kenapa orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri, kenapa kalau pejabat atau pegawai kita namai koruptor? Dia itu pencuri," tegasnya.
Ayah Najwa Shihab itu lantas menuturkan langkah pertama yang harus dilakukan pada mereka adalah mempermalukan.
"Jadi intinya bahwa koruptor itu harus dipermalukan, itu satu. Karena mereka tidak punya malu," lanjut Quraish.