Profil Kapten Anumerta Pierre Andries Tendean, Ajudan Jendral AH Nasution yang Tewas oleh Gerombolan PKI

- 18 September 2021, 18:20 WIB
Pierre Tendean saat menjadi pelajar SMP 1 Semarang (1955).
Pierre Tendean saat menjadi pelajar SMP 1 Semarang (1955). /Instagram/@vz_pierre

Pangkat terakhirnya adalah Lettu Czi., tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Kapten Czi. (Anumerta).

Pierre Andries Tendean terlahir dari pasangan Dr. A.L Tendean, seorang dokter yang berdarah Minahasa, dan Maria Elizabeth Cornet, seorang wanita Belanda yang berdarah Prancis,[2] pada tanggal 21 Februari 1939 di Batavia (kini Jakarta), Hindia Belanda.

Pierre adalah anak kedua dari tiga bersaudara; kakak dan adiknya masing-masing bernama Mitze Farre dan Rooswidiati.

Tendean mengenyam sekolah dasar di Magelang, lalu melanjutkan SMP dan SMA di Semarang tempat ayahnya bertugas.

Sejak kecil, ia sangat ingin menjadi tentara dan masuk Akademi Militer, namun orang tuanya ingin ia menjadi seorang dokter seperti ayahnya atau seorang insinyur.

Karena tekadnya yang kuat, ia pun berhasil bergabung dengan Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung pada tahun 1958.

Sewaktu menjadi taruna, Pierre pernah ikut tugas praktik lapangan dalam operasi militer penumpasan pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera.

Karier militer Kapten Piere Tendean adalah sebagai berikut.

Setelah lulus dari akademi militer pada tahun 1961 dengan pangkat letnan dua, Tendean menjadi Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan.

Baca Juga: Profil Ahok, Komisaris Pertamina dan Mantan Gubernur DKI Jakarta yang Trending di Twitter Hari ini

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x