Menurut mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, karena penambangan ilegal itu infrastruktur menjadi rusak.
"Infrastruktur pun mengalami kerusakan dan pajak tidak bisa ditarik," tambah Dedi Mulyadi.
"Setelah lingkungan rusak, penambang hilang tanpa jaminan reklamasi," sambungnya.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Mbah Moen Sholat Subuh Saat Sudah Terang dan Malah Ngobrol, Ternyata Ini Alasannya
Tak hanya itu, premanisme lokal juga tumbuh subur karena adanya penambangan ilegal tersebut.
"Premanisme lokal tumbuh subur menjadi bagian entitas penikmat manfaat tambang liar, seolah menjadi penjamin keamanan," bebernya.
"Dasar itulah yang membuat hati saya tergerak untuk menyadarkan semua pihak. Selamat pagi, alam terjaga untuk masa depan anak cucu kita," pungkas Dedi Mulyadi.***