3 Tujuan dan Sejarah Singkat PGRI, Peringati Hari Guru Nasional 2021

- 18 November 2021, 12:10 WIB
3 Tujuan dan Sejarah Singkat PGRI, Peringati Hari Guru Nasional 2021./
3 Tujuan dan Sejarah Singkat PGRI, Peringati Hari Guru Nasional 2021./ /Twitter/@SumbawaPgri

MANTRA SUKABUMI - Berikut adalah sejarah berdirinya PGRI beserta dengan 3 tujuannya.

Seluruh Guru di Indonesia mempunyai 3 tujuan dalam menjalankan profesinya.

Selain itu pada setiap tanggal 25 November setiap tahunnya di Indonesia selalu diperingati sebagai hari PGRI.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Hari PGRI atau juga biasa disebut sebagai hari guru nasional, selalu diperingati guru diseluruh Indonesia.

Hari Guru Nasional bertujuan untuk menghargai dan menghormati guru sebagai pahlawan pendidikan di Indonesia.

Tanggal peringatan Hari Guru Nasional dipilih berdasarkan sejarah pendirian organisasi persatuan guru di Indonesia.

PGRI atau Persatuan Guru Republik Indonesia selalu diperingati khususnya oleh para guru pada setiap tahunnya.

PGRI adalah sebuah wadah atau organisasi yang berisikan para guru atau tenaga pengajar di Indonesia.

Berikut adalah sejarah singkat dan tujuan dibentuknya organisasi PGRI, dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi pgririau.or.id.

Pada awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda atau PGHB.

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah.

Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka dua.

Baca Juga: Ternyata Arti Lambang PGRI, Simak Bentuk, Corak dan Warna Mengandung Arti

Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).

Disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda.

Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan.

Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.

Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.

Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.

Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” bertalu-talu, di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan.

Baca Juga: Ternyata Arti Lambang PGRI, Simak Bentuk, Corak dan Warna Mengandung Arti

Adapun tiga tujuan PGRI adalah,

1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.

2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.

3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Dan sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x