Suami Meninggal karena COVID-19, Istri Tak Bisa Hadiri Prosesi Pemakaman

- 30 Maret 2020, 15:47 WIB
Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

Mantrasukabumi.com - Pasien yang meninggal akibat terinfeksi virus corona sudah banyak di belahan dunia.

Termasuk di Indonesia per tanggal 30 Maret 3020 pasien yang meninggal sudah mencapai 114 orang.

Prosesi pengurusan jenazah pun sampai pemakaman sesuai protokol kesehatan, tidak bisa bebas sebagaimana layaknya masyarakat umum.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan secara luas pada yang lain.

Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Warga Jawa Barat Mudik Ditengah Pandemi Corona

Anggota keluarga pasien juga tidak bisa dan tidak diperbolehkan ikut menghadiri pemakaman serta melihat jenazah.

Dikutip dari Pikiran Rakyat Hal senada disampaikan oleh Purwanti, istri dari almarhum pasien COVID-19 yang berasal dari Solo melalui sambungan telepon yang diunggah Ganjar Pranowo di Twitter.

Percakapan tersebut juga direkam dalam video yang diunggah pada Minggu, 29 Maret 2020 seperti yang dikutip Pikiran-Rakyat.com di akun resmi @ganjarpranowo. Dalam video tersebut, Purwanti mengatakan bahwa dirinya tak diperbolehkan untuk ikut melihat jenazah suami.

Baca Juga: Cegah Corona, Tim Gabungan Semprotkan Disinfektan ke Kendaraan yang Masuk Sukabumi

"Nggak ada yang boleh ikut katanya pak.. Keluarga nggak boleh," ujar Purwanti dengan suara menahan tangis.

Jenazah suami Purwanti dimakamkan hanya oleh tim medis saat dirinya tengah dirawat akibat tertular COVID-19.

Saat mengantar suami ke klinik untuk memeriksakan diri karena sempat demam sebelum divonis positif virus corona, Purwanti mengaku tak memiliki gejala apapun.

Namun saat diperiksa ia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moerwadi, Surakarta, Jawa Tengahterkait COVID-19.

Baca Juga: Video Hoaks soal Virus Corona, dr Tompi : Corona Itu Nggak Bikin Orang Tiba- tiba Meninggal

"Dari awal itu gak kerasa apa-apa pak sampai sekarang, waktu dirawat juga itu nggak apa-apa. Saya ditanya dokter keluhannya apa, saya jawab nggak gitu aja.

"Cuma waktu di rumah sakit itu rasanya haus gitu loh pak, minum terus gitu rasanya cuma itu aja," ujar Purwanti.

Ia juga diperbolehkan pulang karena sistem kekebalan tubuh yang dimiliki cenderung tinggi sehingga dapat menangkal virus dengan lebih cepat.

Selain itu, Purwanti mengaku telah mengonsumsi vitamin saat suaminya pertama kali dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Benarkah, Uang Tunai Salah Satu Sumber Penularan COVID-19

Bahkan, meminum berbagai ramuan jamu secara alami dan herbal yang dibuat oleh kakaknya setiap hari.

"Saya memang dari awal Bapak (suami) masuk ke RS Moewardi saya minum vitamin itu loh pak," ujar Purwanti.

Di akhir video, Purwanti juga menyarankan agar masyarakat Indonesia tetap berdiam diri di rumah dan mengikuti sejumlah imbauan dari pemerintah.

Semua itu dilakukan demi menjaga agar virus corona tak semakin menyebar lebih luas lagi dan merenggut lebih banyak nyawa.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Senin (30/3/2020) ODP di Kabupaten Sukabumi jadi 2.340 Orang

Selain Purwanti, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah juga mengimbau agar masyarakat dapat lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri.

Ditambah, turut mendoakan pasien-pasienyang terjangkit COVID-19 agar segera diberikan kesembuhan.

Sementara itu, dalam tiap prosesipemakaman jenazah yang meninggal akibat virus corona, tim medis diwajibkan untuk memakai APD.

Sekaligus alat kesehatan lengkap lainnya agar tak terpapar oleh jenazah yang sebelumnya terpapar, sebab dikabarkan bahwa virus masih menempel dan berpotensi untuk menularkannya kepada orang sehat.**

Sumber dari https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01358159/tak-bisa-hadiri-pemakaman-suami-mantan-pasien-covid-19-menahan-tangis-saat-ditelepon-ganjar-pranowo

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah